Listrikkontraktor instalasi penerangan, untuk lanskap, kebun dan taman. Kontraktor instalasi listrik sementara bagi tempat kerja, pameran dan eksibisi. Layar listrik dan indikator kontraktor instalasi panel untuk bank, bursa saham, dan sirkuit balap. Suara kontraktor sistem instalasi, auditorium, toko, rumah sakit dan ruang konferensi Instalasi penerangan merupakan suatu instalasi yang biasanya hanya terdiri dari saklar, lampu dan stop kontak. Instalasi penerangan ini merupakan salah satu mata kuliah awal yang bisanya diajarkan pada jurusan teknik elektro. Berikut adalah Contoh soal instalasi penerangan listrik beserta jawabannya !! Soal dan Jawaban Instalasi Penerangan Listrik!!! JAWABAN BENAR AKAN DIWARNAI DENGAN WARNA UNGU!!!Instalasi penerangan merupakan suatu instalasi dengan tidak adanya komponen motor listrik sehingga tidak adanya daya reaktif. Sebutkan kabel yang digunakan pada instalasi peneranganA. Fasa-Ground-PositifB. Positif-Negatif-GroundC. Fasa-Ground-NetralD. Positif-Negatif-FasaSalah satu komponen utama pada instalasi penerangan adalah lampu. Apabila sebuah lampu dihubungkan dengan fasa dan netral, Apa yang akan terjadi pada lampu tsb ??A. MatiB. MenyalaC. TripD. Terjadi Short-CircuitSaat ini semua kabel instalasi penerangan pada rumah maupun gedung ditanamkan dalam tembok. Komponen yang digunakan untuk melindungi kabel listrik ketika ditanam dalam tembok adalah ?A. Rol IsolatorB. Pipa InstalasiC. LasdopD. Kotak SambungPerhatikat pernyataan berikut !1 Sebagai Pengaman2 Sebagai Penghambat3 Sebagai Pembangkit4 Sebagai Pembagi Diantara pernyataan diatas, manakah yang merupakan fungsi dari PHB ?A. 1 dan 3B. 2 dan 3C. 4 dan 1D. 4 dan 3Saklar merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan lampu. sambungan kabel dari saklar adalah ??A. Input Fasa - Output NetralB. Input Fasa - Output FasaC. Input Netral - Output FasaD. Input Fasa - Output GroundPada suatu instalasi penerangan, Apabila rating MCB cabang lebih besar dari rating MCB pusat apa yang akan terjadi ?A. MCB pusat tidak bekerjaB. Rangkaian bekerja secara optimalC. Terjadi KorsletingD. MCB TerbakarFungsi dari saklar tunggal adalah ?A. Menyalakan dan mematikan sebuah lampu B. Menyalakan dan mematikan dua lampu atau lebihC. Menyalakan dan mematikan tiga lampuD. Menyalakan dan mematikan empat lampu Fungsi dari saklar seri adalah ?A. Menyalakan dan mematikan sebuah lampu B. Menyalakan dan mematikan dua lampu atau lebihC. Menyalakan lampu di dua tempat yang berbedaD. Menyalakan tetapi tidak bosa mematikan lampu Fungsi dari saklar tukar atau saklar hotel adalah ?A. Menyalakan dan mematikan sebuah lampu B. Menyalakan dan mematikan dua lampu atau lebihC. Menyalakan lampu di dua tempat yang berbedaD. Menyalakan tetapi tidak bosa mematikan lampuApa perbedaan dari instalasi penerangan dan instalasi tenaga ?A. Pada instalasi penerangan terdapat motor listrik dan pada instalasi penerangan tidak terdapat motor listrikB. Pada instalasi penerangan tidak ada motor listrik sementara pada instalasi tenaga terdapat motor listrikC. Pada instalasi penerangan menimbulkan daya reaktif yang sangat besarD. Pada instalasi tenaga tidak adanya motor listrikSambungan kabel pada stop kontak yang memenuhi standar PUIL Panduan Umum Instalasi Listrik adalah adalah ? A. Fasa dan NetralB. Fasa, Netral dan GroundC. Fasa dan GroundD. Netral dan GroundFungsi dari Grounding pada stop kontak adalah ?A. Melindungi pengguna dari kegagalan isolasi ketika menyambungkan perangkat ke stop Agar rangkaian listrik menjadi lebih kerenC. Agar peralatan dapat hidup sehingga membutuhkan sambungan groundingD. Agar instalasi terlihat rapi dan kokoh. Stop kontak merupakan suatu alat yang digunakan untuk ?A. Mengamankan instalasi listrikB. Menghubungkan peralatan listrik ke sumber listrik PLNC. Mengamankan instalasi dari korsletingD. Menghidupkan dan mematikan lampuMCB merupakan suatu alat yang digunakan untuk ?A. Mengamankan instalasi listrik ketika terjadi gangguan internal baik itu short-circuit ataupun beban berlebih Overload.B. Menghidupkan dan mematikan lampuC. Memanaskan rangkaianD. Melindungi kabel listrik ketika ditanamKetika kabel fasa dan netral bersentuhan pada suatu instalasi penerangan, Apa yang akan terjadi ??A. Hubung singkat / Short CircuitB. Instalasi akan berjalan dengan optimalC. Tidak berpengaruhD. Instalasi menjadi lebih amanJenis kabel yang biasa digunakan pada instalasi penerangan adalahA. NYA dan NYMB. AAACC. ACSRD. NYBYSuatu instalasi penerangan harus memenuhi syarat ?A. Aman dan HandalB. BagusC. RapiD. Bersih dan menawanSesuai dengan PUIL Panduan Umum Instalasi Listrik warna selubung kabel grounding adalahA. HitamB. BiruC. Hijau strip KuningD. MerahSesuai dengan PUIL Panduan Umum Instalasi Listrik warna selubung kabel fasa adalahA. HitamB. BiruC. Hijau strip KuningD. MerahSuatu diagram pada instalasi penerangan yang menjelaskan tentang 1 Rating MCB pusat KWH Meter dan MCB cabang yang digunakan2 Jenis Kabel yang digunakan3 Ukuran Kabel yang digunakan4 Jumlah Beban5 Pembagian kelompok bebanPernyataan tsb adalah fungsi dari ?A. Diagram PHBB. Diagram PemipaanC. Diagram SituasiD. Diagram Satu GarisSuatu diagram yang menjelaskan tentang simulasi ketika sambungan kabel ditanam dalam tembok adalah ?A. Diagram PHBB. Diagram PemipaanC. Diagram SituasiD. Diagram Satu GarisSuatu denah yang menjelaskan tentang posisi rumah kita dengan saluran listrik PLN sehingga memudahkan instalatir dalam menghubungkan jaringan kabel PLN tsb ke rumah kita adalah pengertian dari ?A. Diagram PHBB. Denah SituasiC. Diagram SituasiD. Denah InstalasiSuatu diagram yang menjelaskan tentang sambungan kabel dari setiap komponen yang ada pada instalasi listrik dan diagram tsb hanya terdiri dari sebuah garis adalah ?A. Denah SituasiB. Diagram PemipaanC. Diagram PengawatanD. Diagram Satu GarisSuatu diagram yang menjelaskan tentang sambungan kabel dari setiap komponen yang ada pada instalasi listrik dan diagram tsb terdiri dari 2 garis fasa-netra atau 3 garis fasa-netral-ground adalah ?A. Denah SituasiB. Diagram PemipaanC. Diagram PengawatanD. Diagram Satu GarisSuatu komponen yang digunakan untuk melindungi sambungan kabel pada instalasi penerangan adalah ??A. Kotak SambungB. Pipa InstalasiC. Stop kontakD. SaklarSuatu alat yang digunakan oleh PLN untuk mengukur konsumsi energi listrik dan sekaligus pembatas arus adalah A. KWH Meter dan MCBB. MCB dan kabel GroundingC. Volt meter dan SekeringD. KWH meter dan SekeringBerdasarkan PUIL tahanan grounding minimum pada suatu instalasi penerangan adalah ?A. 5 ohm B. 0,01 ohmC. 3 ohmD. 10 ohmUntuk mengukur suatu tahanan listrik menggunakan alat ukur ?A. Volt MeterB. Tang AmpereC. AvoMeterD. Eart TesterUntuk mengukur suatu arus listrik menggunakan alat ukur ?A. Volt MeterB. Tang AmpereC. MultimeterD. Eart TesterUntuk mengukur suatu tahanan grounding pada suatu instalasi penerangan menggunakan alat ukur ?A. Volt MeterB. Tang AmpereC. MultimeterD. Eart TesterTERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG SEMOGA DAPAT MEMBANTU

2 Instalasi Tenaga. Biasanya digunakan untuk memutar kipas angin, pompa air, mixer, blender dan motor-motor listrik yang lain. 3. Instalasi Listrik Khusus. Merupakan instalasi listrik yang terdapat pada kapal laut, pesawat udara, mobil, pertambangan dan lain sebagainya. 4. Instalasi Listrik Untuk Telekomunikasi.

Kata Pfgadarao 4 Jostagasj Pfofraoiao Gjstrjh Sfka 6 4 Pfraolaoiao Jostagasj Gjstrjh Pfofraoiao Sjia Basa Eaoiuoao Ifcuoi A. PFUAOLAOIAO JO\SAGA\J GJ\SUJH PFOFUAOIAO SJIA BA\A EAOIVOAO IFCVOI Jostagasj gjstrjh kfrupahao hfijatao atau prnsfs pfoyagurao arus gjstrjh cj cagak ataupuo cj guar eaoiuoao. Paca casaroya, aturao yaoi efrhajtao cfoiao tfhojh gjstrjh cj Jocnofsja tfrlaotuk cagak pfrsyaratao ukuk jostagasj gjstrjh PVJG. Cfoiao cfkjhjao, raolaoiao jostagasj gjstrjh marus kfkfoumj hftfotuao PVJG 5011 cao pfraturao yaoi tfrhajt cagak cnhukfo sfpfrtj Vocaoi-Vocaoi Onknr 1= Samuo 1 tfotaoi Dasa Hnostruhsj cao Pfraturao Pfkfrjotao Onknr 61 Samuo 16 tfotaoi Vsama Pfouodaoi Sfoaia Gjstrjh. Pfrsyaratao Vkuk Jostagasj Gjstrjh PVJG kfrupahao staocar yaoi efrjsj hukpugao-hukpugao hftfotuao tfotaoi jostagasj gjstrjh eaoiuoao. Suduaooya kfoyaoihut hfsfgakatao kaousja cao tfroah tfrmacap eamaya gjstrjh. \fgajo jtu, duia hfakaoao jostagasj gjstrjh efsfrta pfrgfoihapaooya cao eaoiuoao sfrta jsjoya tfrmacap hfeaharao ahjeat gjstrjh cao pfrgjocuoiao gjoihuoiao. 1. Bahtnr-Bahtnr Pfraolaoiao Jostagasj Pfofraoiao Gjstrjh Aca efefrapa bahtnr yaoi marus cjpfrmatjhao cagak pfraolaoiao jostagasj pfofraoiao gjstrjh, yajtu hnocjsj eaoiuoiao, sjkeng gjstrjh, iakear jostagasj gjstrjh pfofraoiao, dukgam cao hfhuatao gakpu, dukgam hfgnkpnh paca jostagasj gjstrjh, sfrta pfoakpaoi hawat cao uhurao pfoiakao/sfhrjoi. a. Hnocjsj Eaoiuoao Hnocjsj eaoiuoao efrpfoiarum tfrmacap pfkasaoiao jostagasj pfofraoiao. Kjsagoya, efrhajtao cfoiao pfoiiuoaao pjpa uojno atau PRL. Pfkasaoiao hnkpnofo gjstrjh, sfpfrtj pjpa capat cjpasaoi atau cjtaoak cj cagak tfkenh sfmjoiia jostagasj tjcah tfrgjmat. \fgajo pjpa PRL, hnkpnofo yaoi capat cjtaoak cagak tfkenh aotara gajo sahfgar cao stnphnotah. e. \jkeng Gjstrjh Pfraolaoiao jostagasj gjstrjh capat cjsadjhao cagak efotuh sjkeng. \jkeng gjstrjh cjiuoahao uotuh kfkpfrkucam cagak kfkeala iakear eaiao paca jostagasj gjstrjh pfofraoiao. Efefrapa sjkeng hnkpnofo yaoi cjiuoahao paca iakear eaiao jostagasj gjstrjh capat cjgjmat paca taefg efrjhut. Saefg \jkeng-\jkeng Hnkpnofo paca Jostagasj Gjstrjh On. Hnkpnofo \jkeng 1. Hawat ong hawat tjcah efrtfiaoiao 5. Hawat mueuoi hawat basa sftfgam hfguar carj sahfgar <. Hawat basa hawat efrtfiaoiao On. Hnkpnofo \jkeng 3. Pfoimaotar cua haefg 6. Pfoimaotar tjia haefg 2. Gakpu pjdar atau 9. Gakpu SG =. \ahfgar tuoiiag . \ahfgar iaoca 10. \ahfgar sfrj 11. \ahfgar tuhar 15 \tnp Hnotah atau 1<. \tnp hnotah efrarcf atau tfrmueuoi cfoiao pfkeukjao atau irnuoc 13. \tnp hnotah taopa arcf l. Iakear Jostagasj Pfofraoiao Gjstrjh Iakear kfrupahao eamasa tfhojh yaoi cjwuduchao cagak hfsfpahatao sjkeng, Iakear capat efrupa iakear shft, iakear pfrspfhtjb, iakear prnyfhsj, iakear cfoam, cao iakear sjtuasj. Kjsagoya, iakear cfoam ruaoiao atau eaoiuoao rukam ifcuoi yaoi ahao cjpasaoi jostagasj capat cjiakear kfoiiuoahao gakeaoi-gakeaoi sjkeng-sjkeng yaoi efrgahu uotuh jostagasj gjstrjh. c. Dukgam cao Hfhuatao Gakpu \ftjap ruaoiao kfkfrguhao dukgam cao hfhuatao gakpu yaoi efrefca-efca. Dukgam cao hfhuatao gakpu yaoi cjeutumhao ngfm suatu ruaoiao cjpfoiarumj ngfm efefrapa bahtnr, yajtu sfeaiaj efrjhut 4 1. Suduao pfoiiuoaao ruaoiao, kjsagoya ruaoi taku, hakar kacj, hakar tjcur, cao ruaoi kahao. \ftjap dfojs ruaoiao tfotuoya kfkpuoyaj hfeutumao huat pfofraoiao yaoi efrefca-efca. 5. Guas cao uhurao carj ruaoiao. \fkahjo guas uhurao suatu ruaoiao, sfkahjo eaoyah dukgam gakpu yaoi cjpfrguhao. <. Dfojs gakpu yaoi cjiuoahao cagak sjstfk pfofraoiaooya. 3. Hfacaao cjocjoi carj ruaoiao tfrhajt hfkakpuao pfoyfrapao cao pfkaotugao lamaya. f. Dukgam Hfgnkpnh paca Jostagasj Gjstrjh Pfraturao Vkuk Jostagasj Gjstrjh PVJG kfoyatahao eamwa jostagasj pfofraoiao marus cjeaij hf cagak hfgnkpnh-hfgnkpnh. \ftjap hfgnkpnh marus cjakaohao sflara tfrpjsam cfoiao pfoiakao arus gfejm sfhrjoi cao sahfgar. Dukgam tjtjh-tjtjh pfoiakejg arus sfpfrtj gakpu cao stnp hnotah pagjoi eaoyah 10 tjtjh uotuh sftjap hfgnkpnh. b. Pfoakpaoi Hawat cao Vhurao \fhrjoi Huat arus cjsfsuajhao uotuh sftjap guas pfoakpaoi hawat pfoimaotar. \fgajo jtu, huat arus duia cjsfsuajhao cfoiao uhurao sfhrjoi yaoi cjpfrguhao. 5. Pfragatao cao Eamao cagak Jostagasj Pfofraoiao Gjstrjh Pfkasaoiao jostagasj gjstrjh kfkfrguhao pfragatao gjstrjh uotuh kfkpfrkucam pfhfrdaao sfmjoiia tjcah kfrusah hnkpnofo. \fgajo kfkpfrsjaphao pfragatao gjstrjh, pfhfrda yaoi ahao kfoijostagasj gjstrjh marus kfoiftamuj aturao-aturao yaoi kfoyaoihut hfsfgakatao hfrda. \ftfgam hnkpnofo gjstrjh, pfragatao gjstrjh, cao hfsfgakatao hfrda cjhuasagj kaha jostagasj gjstrjh capat cjgahuhao cfoiao akao. Efefrapa agat cao eamao uotuh jostagasj pfofraoiao gjstrjh, yajtu pfoimaotar, Kjojaturf Ljrlujt Erfahfr KLE gakpu, sahfgar, cao stnphnotah. a. Pfoimaotar Pfoimaotar kfrupahao hnkpnofo gjstrjh yaoi cjiuoahao sfeaiaj pfoimueuoi aotara cua hnkpnofo satu cfoiao yaoi gajooya uotuh kfoiagjrhao arus gjstrjh. Aca cua dfojs pfoimaotar gjstrjh, yajtu hawat pfoimaotar cao haefg. 1 Hawat Pfoimaotar Hawat pfoimaotar kfrupahao pfoimaotar yaoi tfreuat carj gniak, tftapj tjcah cjefrj jsngasj. Lnotnmoya acagam hawat irnuocjoi paca jostagasj pfoaoihag pftjr atau hawat pfoimaotar paca sjstfk traoskjsj gjstrjh tfiaoiao kfofoiam cao tjoiij PGO. 5 Haefg Haefg kfrupahao pfoimaotar yaoi tfreuoihur jsngasj. Haefg aca yaoi efrjotj tuoiiag atau eaoyah, aca yaoi hahu atau efrsfraeut, aca yaoi cjpasaoi cj ucara atau cj cagak taoam, sfrta pfoiiuoaaooya sfsuaj cfoiao hnocjsj pfkasaoiaooya. Dfojs-dfojs haefg, yajtu haefg OIA, haefg OZA, haefg OZK, haefg OZZ, haefg O5]Z, cao haefg OZBIeZ. a. Haefg OIA Haefg OIA cjeuat carj tfkeaia yaoi cjgapjsj cfoiao fkajg. Jotj OIA cjeuat carj sfeuam hawat pfdag sfmjoiia capat kfodacj hahj. Haefg OIA cjduag cagak efotuh iuguoiao rng. \ftjap iuguoiao OIA paodaoioya 100 k. Iuguoiao haefg tfrsfeut cjeuoihus hfrtas tamao gfkeap uotuh kfoijocarj hfrusahao cagak traospnrtasj atau pfoyjkpaoao. e. Haefg OZA Haefg OZA maoya kfkjgjhj satu pfoimaotar efrefotuh pfdag. Haefg OZA kjrjp cfoiao haefg OIA. Maria haefg OZA gfejm kuram djha cjeaocjoihao cfoiao haefg OIA. Haefg OZA capat cjpasaoi paca tfkpat efrajr atau easam. \fgajo jtu, haefg OZA duia capat cjkasuhhao hf cagak pjpa atau hnocujt dfojs PRL atau sagurao tfrtutup sfmjoiiao tjcah kucam kfodacj sasarao ijijtao tjhus cao apaejga aca jsngasj yaoi tfrhfgupas tjcah tfrsfotum gaoisuoi ngfm nraoi. Halhal teknis yang perlu diperhatikan sebelum pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik antara lain yang menyangkut perancangan instalasi adalah: 1. Mengetahui perhitungan antara kuat arus dan luas penampang pengantar ( luas penampang kabel) Luas penampang kabel / pengantar sangat berpengaruh dalam daya hantar arus listrik yang melaluinya.
RPP MEMASANG INSTALASI TENAGA LISTRIK 3 FASA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Nama Sekolah SMK NEGERI 2 DEPOK Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Kelas/Semester XI / 1 Pertemuan ke 1 - 3 Alokasi Waktu 4 Jam Pelajaran 45 Menit Standar Kompetensi Memasang Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat Kompetensi Dasar Merencanakan Panel Hubung Bagi 3 fase Instalasi Tenaga Listrik Indikator 1. Menjelaskan 3 jenis PHB pada Instalasi tenaga listrik berdasarkan fungsinya 2. Memilih motor listrik 3 fasa sesuai kebutuhan jika diberikan diberikan data-data pendukung 3. Menghitung ukuran pengaman untuk digunakan pada perencanaan instalasi kendali motor listrik 3 fasa dengan kendali elektromagnetik sesuai dengan data pada name plate 4. Menentukan ukuran penampang kabel untuk instalasi PHB 3 fasa pada instalasi tenaga berdasarkan tabel data Kabel SPLN 5. Membuat gambar perencanaan PHB distribusi daya yang dapat menyalurkan tenaga listrik ke 5 buah motor listrik jika diberikan data-data sesuai dengan name plate masing – masing. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa kelas XI akan dapat menjelaskan 3 jenis PHB pada Instalasi tenaga listrik dengan benar 80% berdasarkan fungsinya 2. Siswa kelas XI akan dapat memilih motor listrik 3 fasa sesuai kebutuhan jika diberikan diberikan data-data pendukung 3. Siswa kelas XI akan dapat menghitung ukuran pengaman untuk digunakan pada perencanaan instalasi kendali motor listrik 3 fasa dengan kendali elektromagnetik sesuai dengan data pada name plate 4. Siswa kelas XI akan dapat menentukan ukuran penampang kabel untuk instalasi PHB 3 fasa pada instalasi tenaga berdasarkan tabel data Kabel SPLN 5. Siswa kelas XI akan dapat membuat gambar perencanaan PHB distribusi daya yang dapat menyalurkan tenaga listrik ke 5 buah motor listrik jika diberikan data-data sesuai dengan name plate masing – masing. I. Materi Pembelajaran 1 Papan Penghubung dan Pembagi 2 Instalasi Tenaga Listrik 3 Perencanaan Instalasi tenaga 4 Komponen-komponen instalasi tenaga listrik 5 Cara Kerja motor-motor listrik 3 phasa III. Metode Pembelajaran 1 Ceramah 2 Diskusi 3 penugasan Individu Pertemuan 1 IV. Langkah-langkah pembelajaran skenario Pendahuluan menit Memotivasi siswa dengan menceritakan penggunaan PHB, pada bangunan atau gedung yang memerlukan tenaga listrik Menjelaskan SK dan KD serta tujuan pembelajaran Kegiatan Inti menit 1. Menjelaskan 3 jenis PHB berdasarkan fungsinya 2. Guru memberikan beberapa gambar PHB dengan power point 3. Siswa mengamati dan mengelompokan kedalam jenis – jenis PHB sesuai yang telah dijelaskan oleh guru 4. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru 5. Siswa di beri kesempatan untuk bertanya untuk materi yang belum jelas 6. Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain yang dapat menjawab pertanyaaan yang di ajukan oleh siswa lain 7. Guru memberikan apresiasi terhadap jawaban-jawaban yang dilontarkan oleh siswa Kegiatan Akhir ä menit 1. Memberikan Tugas Untuk mencari jenis – jenis PHB melalui internet atau media majalah atau foto-foto 2. Penutupan pembelajaran V. Alat , Bahan dan sumber belajar 1. Alat LCD Laptop 2. Bahan Gambar-gambar Panel PHB instalasi tenaga listrik 3. Sumber Belajar PUIL 2000 Ir. Imam Sugandi Dkk, 2001,Panduan Instalasi Listrik untuk Rumah berdasarkan PUIL 2000, Jakarta Yayasan Usaha Penunjang Tenaga Listrik Prih sumarjati Dkk, Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid I, II, III , Jakarta Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Departemen Pendidikan Nasional Sariadi Dkk, 1999, Instalasi listrik industri, Bandung, Angkasa Penilaian 1. Tugas mandiri tak terstruktur 2. Test tertulis Soal - Soal Isilah Pertanyaan – pertanyaan di bawah ini dengan jelas ! 1. Jelaskan berdasarkan fungsinya untuk jenis – jenis PHB di bawah ini a. PHB Daya b. PHB distribusi Daya, c. PHB Kontaktor/ Kontrol 2. Sebuah mesin perkakas memerlukan gerak putar, dengan data – data sebagai berikut ; a. Putaran n = 1500 rpm, b. Momen Putar M = 5,968 kgm, c. Rendemen Motor  = 80 % Motor listrik yang dibutuhkan harus mempunyai daya sebesar ? hitung 3. Diberikan data – data motor listrik 3 fasa sesuai dengan nama plate sebagai berikut a. Motor 3 fasa , b. P daya = 10 HP c. V Tegangan = 380 V d. In Arus Nominal = 19,6 Amp e. Ist Arus asut = 650 % Berapakah besar ukuran pengaman yang dapat digunakan untuk kondisi motor listrik tersebut di atas ? 4. Sebuah motor 3 fasa dengan data-data sebagai berikut ; a. Motor 3 fasa b. In Arus Nominal 15 Amp Berapakah penampang kabel yang dipakai berdasarkan tabel SPLN ? 5. Buatlah gambar diagram pembagian kelompok distribusi daya untuk mengalirkan tenaga listrik yang mensuplai 5 buah motor listrik dengan data-data sebagai berikut ; a. Motor listrik dengan 30 HP b. Motor listrik dengan 15 HP c. Motor Listrik dengan 15 HP d. Motor Listrik dengan 20 HP e. Motor Listrik dengan 10 HP KUNCI JAWABAN ! 1. Jenis – jenis PHB berdasarkan fungsinya a. PHB Daya ialah tempat menyalurkan dan mendistribusikan tenaga lsitrik dari pusat listrik ke PHB distribusi b. PHB Distribusi daya ialah tempat menyalurkan tenaga listrik dari PHB daya ke beban pemakai instalasi tenaga dan instalasi penerangan c. PHB Kontaktor ialah PHB yang khusus dibuat untuk menempatkan komponen-komponen utama maupun pengendali dari instalasi tenaga 2. Motor Listrik yang dibutuhkan harus mempunyai daya sebesar ; 3. Ukuran pengaman yang digunakan sebesar ; Besarnya Penampang kabel yang sesuai adalah ;… 125% x 15 = 18,75 Amp. Berdasarkan tabel SPLN maka diameter yang digunakan sebesar mm2 5. Gambar Skema VII. Skor penilaian I. Jenis Soal Tertulis skor Nilai Maksimal = 10 1. Jika MenJawab dan Benar 3 skor = 2 Jika MenJawab dan Benar 2 skor = 1,2 Jika Menjawab dan Benar 1 skor = Jika Menjawan salah diberi Skor = 0 2. Jawaban Benar skor = 2 3. Jawaban Benar skor = 2 4. Jawaban Benar skor = 2 5. Jawaban Benar skor = 2 II jenis Penugasan skor Nilai maksimal = 10 Total SKOR Nilai AKHIR = Test Tertulis + Nilai penugasan / 2 • PHB DAYA adalah berfungsi menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari pusat listrik ke PHB DISTRIBUSI DAYA Gambar 1 Di Cirikan 1. Adanya alat ukur PLN baik analog maupun digital 2. Adanya Pembata Arus MCB 3. Adanya Lampu Indikator • PHB DISTRIBUSI DAYA adalah berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari PHB DAYA ke beban Pemakai instalasi tenaga dan instalasi penerangan Gambar 2 Dicirikan 1. Adanya Lampu Indikator 2 Adanya Saklar Pemutus Arus 3. Adanya pembatas Arus MCB PHB KONTROL adalah PHB yang khusus di buat untuk menempatkan komponen – komponen utama maupun pengendali dari instalasi tenaga • Gambar 3 Dicirikan 1. danya Peralatan Magnet kontaktor 2. Adanya tombol – tombol 3. Adanya lampu indicator 4. alat- alat pengendalian lainnya • PHB DAYA adalah berfungsi menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari pusat listrik ke PHB DISTRIBUSI DAYA Gambar 1 Di Cirikan 1. Adanya alat ukur PLN baik analog maupun digital 2. Adanya Pembata Arus MCB Lampu Indikator PHB DISTRIBUSI DAYA adalah berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari PHB DAYA ke beban Pemakai instalasi tenaga dan instalasi penerangan Gambar 2 Dicirikan 1. Adanya Lampu Indikator 2. Adanya Saklar Pemutus Arus 3. Adanya pembatas Arus MCB • PHB KONTROL adalah PHB yang khusus di buat untuk menempatkan komponen – komponen utama maupun pengendali dari instalasi tenaga Gambar 3 Dicirikan 1. Adanya Peralatan Magnet kontaktor 2. Adanya tombol – tombol 3. Adanya lampu indicator 4. alat- alat pengendalian lainnya PHB DAYA adalah berfungsi menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari pusat listrik ke PHB DISTRIBUSI DAYA Gambar 1 Di Cirikan 1. Adanya alat ukur PLN baik analog maupun digital • Adanya Pembata Arus MCB • Adanya Lampu Indikator • PHB DISTRIBUSI DAYA adalah berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari PHB DAYA ke beban Pemakai instalasi tenaga dan instalasi penerangan • Gambar 2 Dicirikan 1. Adanya Lampu Indikator Saklar Pemutus Arus 3. Adanya pembatas Arus MCB PHB KONTROL adalah PHB yang khusus di buat untuk menempatkan komponen – komponen utama maupun pengendali dari instalasi tenaga • Gambar 3 Dicirikan 1. danya Peralatan Magnet kontaktor 2. Adanya tombol – tombol 3. Adanya lampu indicator 4. alat- alat pengendalian lainnya PHB DAYA adalah berfungsi menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari pusat listrik ke PHB DISTRIBUSI DAYA Gambar 1 Di Cirikan 1. Adanya alat ukur PLN baik analog maupun digital 2. Adanya Pembata Arus MCB 3. Adanya Lampu Indikator PHB DISTRIBUSI DAYA adalah berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari PHB DAYA ke beban Pemakai instalasi tenaga dan instalasi penerangan Gambar 2 Dicirikan 1. Adanya Lampu Indikator Saklar Pemutus Arus pembatas Arus MCB PHB KONTROL adalah PHB yang khusus di buat untuk menempatkan komponen – komponen utama maupun pengendali dari instalasi tenaga Gambar 3 Dicirikan 1. Adanya Peralatan Magnet kontaktor 2. Adanya tombol – tombol 3. Adanya lampu indicator 4. alat- alat pengendalian lainnya • PHB DAYA adalah berfungsi menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari pusat listrik ke PHB DISTRIBUSI DAYA Gambar 1 Di Cirikan 1. Adanya alat ukur PLN baik analog maupun digital 2. Adanya Pembata Arus MCB i. Adanya Lampu Indikator PHB DISTRIBUSI DAYA adalah berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari PHB DAYA ke beban Pemakai instalasi tenaga dan instalasi penerangan Gambar 2 Dicirikan 1. Adanya Lampu Indikator Saklar Pemutus Arus pembatas Arus MCB PHB KONTROL adalah PHB yang khusus di buat untuk menempatkan komponen – komponen utama maupun pengendali dari instalasi tenaga Gambar 3 Dicirikan 5. Adanya Peralatan Magnet kontaktor 6. Adanya tombol – tombol 7. Adanya lampu indicator a. alat- alat pengendalian lainnya 0 komentar Poskan Komentar Link ke posting ini Buat sebuah Link Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langgan Poskan Komentar Atom Pendukung Teknik Elektro Arsip Blog  ► 2011 1 o ► Mei 1   ▼ 2010 15 o o o ► Oktober 3  Alat-alat pada instalasi berbagai macam bentuknya....  CARA KERJA GENERATOR  OSCILOSCOPE ► September 3  Media Pembelajaran SCR  Cara Kerja Relay  Animasi SCR ▼ Agustus 5  RPP MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA  RPP Merakit Perangkat Keras Komputer  RPP MEMASANG INSTALASI TENAGA LISTRIK 3 FASA  RPP INSTALASI LISTRIK DASAR  o  RPP PENGENDALI PERALATAN LISTRIK SECARA ELEKTRONIK... ► Maret 4  PROGRAM REMEDIAL PENGENDALI ELEKTRONIK SMK  RPP pengendali peralatan listrik menggunakan elekt...  BAGI-BAGI MODUL BUAT SMK TEKNIK LISTRIK AND ELEKTR...  RPP perakitan komputer ► 2008 1 o ► November 1  RPP Melakukan Pekerjaan Dasar Perbaikan Peralatan ... Mengenai Saya T. ELEKTRONIKA DAN KOMPUTER Mohon maaf.. karena banyaknya permintaan RPP teknik elektro dari pengunjung, semua tidak dapat kami kirim ke email saudara. kami akan upload ke Blog/Kunjungi Lihat profil lengkapku Daftar Blog Saya  Suwaedi’s Weblog OSCILOSCOPE 8 bulan yang lalu
Siswatelah menguasai gambar diagram suatu kawat dan gambarpelaksanaan.c. Siswa mampu menentukan komponen instalasi listrik penerangan.d. Siswa mampu merencanakan tata letak komponen dan membuatjalur papan rangkaian.e. ground.d. pada sekering dipasang dua hantaran fasa.3. Setiap pemasangan instalasi yang baru harus dimegger supayadiketahui
100% found this document useful 2 votes2K views4 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 2 votes2K views4 pagesMemahami Instalasi Tenaga Listrik 3 FasaJump to Page You are on page 1of 4 You're Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

Menjelaskan3 jenis PHB pada Instalasi tenaga listrik berdasarkan fungsinya 2. Memilih motor listrik 3 fasa sesuai kebutuhan jika diberikan diberikan data-data pendukung 3. Menghitung ukuran pengaman untuk digunakan pada perencanaan instalasi kendali motor listrik 3 fasa dengan kendali elektromagnetik sesuai dengan data pada name plate 4.

Oleh Dwi HAni N. TUJUAN PEMBELAJARAN Diharapkan siswa dapat Mendeskripsikan pengertian PUIL untuk instalasi penerangan Mendeskripsikan fungsi dan tujuan dari PUIL untuk instalasi penerangan Mengidentifikasi akibat yang ditimbulkan karena instalasi penerangan tidak sesuai PUIL Menganalisis perbedaan instalasi penerangan 1 fasa dan 3 fasa Mengidentifikasi ketentuan-ketentuan komponen- instalasi penerangan 3 fasa yang sesuai dengan PUIL Mendeskripsikan prosedur pemasangan instalsi penerangan 3 fasa sesuai dengan PUIL Pengertian Beban Listrik } Beban listrik adalah suatu peralatan yang terkoneksi dengan sistim daya sehingga mengkonsumsi energi listrik } Beban listrik dapat berupa komponen-komponen elektronikinduktor, resistor,dsb, pesawat elektronik televisi, printer, komputer, dsb , ataupun pesawat listrik lampu, setrika, pompa air dsb PERBEDAAN INSTALASI LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA } INSTALASI 1 FASA instalasi listrik yang menggunakan dua kawat penghantar yaitu 1 kawat phasa dan 1 kawat 0 netral. } INSTALASI 3 FASA Listrik 3 phasa adalah instalasi listrik yang menggunakan tiga kawat phasa dan satu kawat 0 netral atau kawat ground. Listrik 3 phasa yang banyak digunakan Industri atau pabrik bertegangan 380V. Ada 2 macam tegangan listrik dalam sistem 3 phasa ini, yaitu - Tegangan antar phase Vpp voltage phase to phase atau ada juga yang menggunakan istilah Voltage line to line. - Tegangan phase ke netral Vpn Voltage phase to netral atau Voltage line to netral. Instalasi Listrik mengacu pada persyaratan Instalasi, diantaranya } Peraturan Umum Instalasi Listrik, Pada PUIL tahun1964, 1977 dan 1987. Sedangkan tahun 2000 direvisi menjadi Persyaratan Umum Instalasi Listrik . } Standar Internasional; q IEC International Electrotechnical Commission q NEC National Electric Code q VDE Verband Deutscher Elektrotechniker q SAA Standards Association Australia. BAGIAN-BAGIAN PUIL } Bagian 1 dan Bagian 2 tentang Pendahuluan dan Persyaratan dasar } Bagian 3 tentang Proteksi untuk keselamatan } Bagian 4 tentang Perancangan instalasi listrik, } Bagian 5 tentang Perlengkapan Listrik } Bagian 6 tentang Perlengkapan hubung bagi dan kendali PHB serta komponennya } Bagian 7 tentang Penghantar dan pemasangannya } Bagian 8 tentang Ketentuan untuk berbagai ruang dan instalasi khusus } Bagian 9 meliputi Pengusahaan instalasi listrik Maksud dan tujuan instalasi listrik harus direncanakan, dipasang dan diperiksa sesuai ketentuan PUIL 2000, supaya Instalasi listrik dapat dioperasikan dengan baik. Terjamin keselamatan manusia. Terjamin keamanan instalasi listrik beserta perlengkapannya. Terjamin keamanan gedung serta isinya terhadap kebakaran akibat listrik. Terjamin perlindungan lingkungan. Tercapai tujuan pencahayaan, yaitu terwujudnya interior yang efisien dan nyaman. Ketentuan umum kabel instalasi Semua kabel yang digunakan harus dibuat dari bahan yang memenuhi syarat, sesuai dengan tujuan penggunaannya, serta telah diperiksa dan diuji. Kabel yang dipasang a. Harus memiliki standar atau tanda sertifikasi SNI atau standar lain yang diberlakukan dan tanda pengenal lain dipermukaannya, sepanjang kabel tersebut sesuai dengan ketentuan standar. b. Tidak cacat dan tidak rusak. Jenis kabel yang dipilih dan dipasang harus sesuai dengan penggunaannya, sebagaimana disebut dalamrancangan instalasi dan harus memenuhi persyaratan PUIL 2000 a. Kabel instalasi dalamgedung memiliki warna selubung putih/ abu-abu. b. Kabel tanah tegangan pengenal 600 sampai 1000 Volt, memiliki warna selubung hitam. c. Kabel udara tegangan pengenal 600 Volt sampai 1000Volt, memiliki warna selubung hitam. d. Kabel tegangan menengah/ tinggi tegangan pengenal di atas 1000 Volt, memiliki warna selubung merah. Kabel yang dipilih dan dipasang harus memiliki ukuran memenuhi persyaratan sesuai dengan beban, sebagaimana tersebut dalam rancangan instalasi. Kabel yang akan dipasang harus dipilih sedemikian, sehingga jumlah dan warna isolasinya sesuai dengan rancangan instalasi dan persyaratan PUIL 2000, yaitu a. Warna biru untuk penghantar netral. b. Warna loreng untuk penghantar pembumian. c. Warna merah untuk fasa R. d. Warna kuning untuk fasa S. e. Warna hitam untuk fasa T. Ketentuan PUIL untuk fitting lampu Fitting lampu dipasang dengan cara menghubungkan kontak dasarnya pada penghantar fasa dan kontak luarnya pada penghantar netral Ketentuan PUIL untuk kotak kontak Kotak kontak untuk fasa tunggal, baik yang berkutub dua maupun tiga harus dipasang sehingga kutub netralnya ada disebelah kanan atau disebalah bawah kutub tegangan Tinggi pemasangan dari lantai yakni berjarak 1,5 m dari lantaiBerikut ini adalah tabel daya tersambung PLN Ketentuan umum tentang PHB, meliputi 1. Penataan PHB. 2. Ruang pelayanan. lorong, dan emper untuk lalu lintas. 3. Penandaan. 4. Pemasangan sakelar masuk. 5. Pemasangan sakelar keluar pada sirkit keluar PHB pada kondisi tertentu. 6. Pengelompokan perlengkapan sirkit. 7. Penempatan pengaman lebur, sakelar dan rel. 8. Pemasangan pemisah. 9. Jarak udara minimum. PROSEDUR PEMASANGAN INSTALASI PENERANGAN 3 FASA FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PEMASANGAN INSTALASI 3 FASA Urutan Fasa R, S, T dipasang tidak boleh terbalik. Pembagian Jumlah beban tiap fasa harus seimbang Pemasangan gawai pengaman tidak boleh melebihi KHA kabel yang diamankan Petunjuk Cara Pemasangan Panel Listrik 3 fase 1. Kabel SR 4x16 mm milik PLN memiliki ciri atau kode khusus sebagai penentu RST dan N. Jika di raba dengan jari kabel SR memiliki sirip/ garis halus di sepanjang kabel. Kabel SR satu garis adalah R, dengan ciri dua sirip adalah S, dengan ciri tiga garis adalah T dan polos tanpa ada garis pada kulit kabel adalah N 2. Pasangkan sepatu kabel pada ke empat ujung kabel SR dan bautkan ke masing masing Plat Konduktor pada Panel Listrik 3 phase. 3. Pasangkan kabel RSTN dari plat konduktor sebagai Input arus listrik tiga phase ke stand meter atau meteran listrik. Ganjil pada KWH 3 phasa adalah Input Arus Masuk dan Lubang Genap adalah Output Arus Keluar. 5. Kabel Output RST dari kwh di hubungkan pada MCB 3 Phase sebelum akhirnya di aplikasikan ke instalasi gedung/Panel Listrik dalam Gedung. 6. Output N Netral di hubungkan ke Plat Konduktor sebelum di hubungkan ke panel dalam gedung. 7. Plate konduktor itu sendiri di fungsikan sebagai penghantar arus listrik yang aman dan tahan terhadap panas. 8. Terakhir Pasangkan Modem kwh 3 phase sesuai petujuk gambar yang tertera pada kotak pembungkus modem. Jenis modem yang berbeda biasanya juga berbeda cara koneksinya. Rangkaian modem kwh di atas hanya sebagi contoh saja. Modem itu sendiri di fungsikan sebagai pembaca dan pengirim data kinerja kwh ke kantor PLN. Ketentuan-ketentuan komponen- instalasi penerangan 3 fasa yang sesuai dengan PUIL Kabel } Sebagai penghantar digunakan kabel berisolasi ganda misalnya NYM yang terdiri atas dua atau tiga inti tembaga pejal dengan penampang tiap intinya minimum 1,5 mm2. } Kabel dicabangkan dalam kotak pencabangan dengan penyambungan yang baik. } Kabel lampu tidak boleh lebih kecil dari 0,5mm2. } Kabel Listrik berpenghantar tembaga dan berisolasi PVC yang terpasang secara permanen di dalam rumah harus dengan ukuran minimal 2,5 mm2, berapapun jumlah daya listrik yang terpasang dan hanya boleh dialiri listrik maksimal 10 A Lampu } Armatur penerangan, fiting lampu, lampu, dan roset harus dibuat sedemikian rupa sehingga semua bagian yang bertegangan dan bagian yang terbuat dari logam, pada waktu pemasangan atau penggantian lampu, atau dalam keadaan lampu terpasang, teramankan dengan baik dari kemungkinan sentuhan. } Seluruh bagian luar fiting lampu yang dipasang dalam ruang berdebu, lembab, sangat panas, berisi bahan mudah terbakar, atau mengandung bahan korosi, harus terbuat dari bahan porselin atau bahan isolasi lain yang sederajat. Terlepas dari keadaan ruang seperti disebutkan di atas, bagian luar fiting lampu yang bertegangan lebih dari 300 V ke bumi, harus selalu terbuat dari bahan porselin atau bahan isolasi lain yang sederajat. } Armatur penerangan yang dipasang dekat atau di atas bahan yang mudah terbakar harus dibuat, dipasang atau terlindung sedemikian rupa sehingga bagian yang bersuhu lebih dari 90 tidak berhubungan dengan bahan yang mudah terbakar itu. } Lampu dalam ruang yang mengandung bahan atau debu yang mudah terbakar atau meledak harus dipasang dalam armatur penerangan yang kedap debu. } Lampu untuk penerangan luar dan dalam ruang dengan tetes air harus kedap tetesan atau dipasang dalam armatur penerangan yang kedap tetesan. } Perkawatan pada atau di dalam armatur harus terpasang dengan rapi. Diameter kawat harus minimum 0,75 mm2 dan sedemikian rupa sehingga kabel bebas dari gaya tarik dan kerusakan mekanik yang mungkin terjadi. Perkawatan yang berlebihan harus dihindarkan. Kabel harus dipasang sedemikian rupa sehingga bebas dari pengaruh suhu yang melebihi kemampuannya. } Armatur harus terbuat dari logam, atau bahan lain yang diizinkan dan dibuat sedemikian rupa sehingga terjamin kekuatan dan kekokohan mekaniknya. Pipa dan tempat masuknya harus dibuat sedemikian rupa sehingga kabel dapat dengan mudah dipasang dan dikeluarkan tanpa ada kemungkinan terjadinya kerusakan pada bahan isolasi atau putusnya hubungan kabel. } Konstruksi rumah armatur yang tertanam tidak boleh menggunakan solder. } Lampu randah dan lampu lantai boleh dihubungkan dengan kabel berselubung karet yang diizinkan bila pengawatannya ditempatkan bebas dari panas lampu. Stop kontak } Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai, apabila kurang dari 150 cm harus dilengkapi tutup. } Mudah dicapai tangan. } Di pasang sedemikian rupa, sehingga penghantar netralnya berada disebelah kanan atau di sebelah bawah. Saklar } Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai. } Dekat dengan pintu dan mudah dicapai tangan/sesuai kondisi tempat. } Arah posisi kontak tuas saklar seragam bila pemasangan lebih dari satu.
Prosedurpemasangan komponen instalasi penerangan listrik 3 fasa adalah merupakan materi pelajaran Instalasi Penerangan Listrik untuk kelas XII SMK Teknik In
Download Full Power Point. KABEL Kabel yang berada dipasaran memiliki isolasi baik dari karet maupun dari plastik. Dengan berbagai bentuk dan ukuran. Selain isolasi juga dilengkapi semacam perisai sebagai pengamanan terhadap tekanan mekanis. Yang dibahas disini adalah jenis penghantar yang sering dipergunakan pada jaringan instalasi rumah tinggal, kantor dan bangunan sejenisnya dengan pasangan tetap. Diantaranya Kabel NYA Kabel NYM Kabel NGA Kabel NYHGbY Apakah anda tahu apa maksud dan arti dari huruf huruf kapital dari jenis jenis kabel diatas tersebut? untuk mengetahuinya silahkan lihat artikel “Momenklatur Kabel Menurut SPLN“ Pemasangan Kabel NYA dan NGA Pemasangan harus dalam pipa pelindung. Tidak boleh dipasang diruang basah. Dialam ditempat dengan resiko kebakaran. Tidak boleh dipasang langsung menempel pada plesteran atau kayu, ditanam langsung kedalam tanah, harus dilindungi dengan pipa pelindung. Kabel NGA dan NYA, boleh digunakan didalam perlengkapan hubung bagi peralatan listrik PHB. Boleh dipasang dengan menggunakan isolator, cara pemasangannya diusahakan ada jarak bebas minimum 1 cm terhadap dinding dan bagian lain dari bangunan konstruksi. Kabel NYM 3 x 2,5 mm2 Kabel NYM ini pada umumnya terdiri dari beberapa buah kabel yang banyak disesuaikan dengan kebutuhan misalnya berisi dua atau tiga kabel jenis NYA. Istilah NYM mempunyai arti sebagai berikut N Normal artinya penghantar terbuat dari tembaga. Y Isolasi PVC. Yaitu Polyvynyl Chlorida. M Artinya selubung kabel terbuat dari PVC. 3 x 2,5 mm2 artinya kabel tersebut mempunyai 3 penghantar yang masing-masing berukuran 2,5 mm2. Pemasangan Kabel NYM Boleh dipasang langsung menempel pada tembok atau dinding lainnya juga di ruangan lembab serta ditempat dengan resiko bahaya kebakaran dengan menggunakan klem dan jarak 25 cm. Boleh dipasang langsung pada bagian-bagian lain dari bangunan, asalkan cara pemasangannya tidak merusak selubung luar kabel. Tidak boleh dipasang atau ditanam didalam tanah. PIPA Fungsi pipa pada instalasi adalah untuk melindungi pemasangan kawat penghantar dengan pemasangan pipa akan diperoleh bentuk instalasi yang baik dan rapih. Jenis Pipa Pelindung Pipa UNION Pipa PVC atau Paralon Pipa Fleksibel PIPA UNION Pipa UNION adalah pipa yang terbuat dari plat besi dan dibuat oleh pabrik tanpa mengguna- kan las dan diberi cat meni berwarna jenis ini dalam pengerjaannya mudah, karena dapat dengan mudah dibengkokkan dalam keadaan dari pada itu pipa Union mudah pula dipotong dengan gergaji besi, pipa jenis ini mudah didapat dipasaran dengan harga relatif instalasi listrik pada pemasangan pipa union jika masih dalam jarak jangkauan tangan harus dihubungkan dengan bumi, kecuali bila digunakan untuk menyelubungi kawat pembumian arde.Pemasangan pipa union umumnya dipasang pada tempat yang kering dengan maksud menghindari dari terjadinya korosi atau karat. PIPA PVC atau Paralon Pipa pelindung yang terbuat dari bahan PVC atau paralon. Keuntungan menggunakan pipa PVC dibandingkan dengan pipa Union antara lain Pipa PVC lebih ringan, mudah pengerjaannnya, mudah dibengkokkan. Yang lebih penting adalah pipa PVC sendiri adalah merupakan bahan isolasi sehingga dalam pemasangannya tidak akan mengakibatkan terjadinya hubungan pendek antara penghantar dengan pipa. Pipa Flexyble Pada instalasi listrik adakalanya dipasang pipa yang disebut pipa fleksibel pipa ini dibuat dari logam yang mudah diatur dan lentur. Contoh pipa KRF. Sebagai contoh misalnya dipakai sebagai pelindung kabel yang berasal dari dak standar menuju ke meter pembatas listrik atau juga dipakai sebagai pelindungpada penghantar instalasi tenaga seperti mesin bubut. Pres dan mesin skraf. Perlengkapan Pipa Klem atau Sengkang Klem atau sengkang adalah suatu bahan yang dapat dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau langit-langit. Klem dibuat dari bahan berupa Plat besi atau PVC, dan mempunyai ukuran yang diseduaikan dengan pipanya. Jarak pemasangan klem tidak boleh lebih dari 100 cm. Untuk meninggikan pemasangan pipa, klem biasanya dilengkapi dengan pelana, pemasangan pipa yang perlu ditinggikan misalnya pada kotak sekering, atau pada kotak penyambung. Didalam instalasi listrik dikenal beberapa macam klem yang bentuknya disesuaikan dengan kebutuhannya misalnya Klem atau sengkang setengah, dipakai pada tempat yang sempit. Klem atau sengkang ganda untuk pemasangan pipa yang sejajar. Klem atau sengkang mejemuk untuk pemasangan beberapa pipa yang sejajar. Sambungan Pipa Klem atau sengkang adalah suatu bahan yang dapat dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau langit-langit. Klem dibuat dari bahan berupa Plat besi atau PVC, dan mempunyai ukuran yang diseduaikan dengan pipanya. Jarak pemasangan klem tidak boleh lebih dari 100 cm. Untuk meninggikan pemasangan pipa, klem biasanya dilengkapi dengan pelana, pemasangan pipa yang perlu ditinggikan misalnya pada kotak sekering, atau pada kotak penyambung. Didalam instalasi listrik dikenal beberapa macam klem yang bentuknya disesuaikan dengan kebutuhannya misalnya Klem atau sengkang setengah, dipakai pada tempat yang sempit. Klem atau sengkang ganda untuk pemasangan pipa yang sejajar. Klem atau sengkang mejemuk untuk pemasangan beberapa pipa yang sejajar. Selubung Pipa Pada umumnya pada bagian dalam dari ujung pipa pelindung terdapat bagian yang tajam yang disebabkan oleh bekas pemotongan baik dari pabrik mangsung maupun pada pelaksanaan pekerjaan, bagian yang tajam tersebut harus diratakan dan untuk meratakannya akan memakan waktu yang lama, untuk mengatasi hal ini maka pabrik-pabrik telah menyediakan suatu komponen disebut selubung pipa atau yang biasanya dikenal dengan nama TILE. Dengan menggunakan Tile , maka ujung pinggir dari pipa akan licin dan tidak tajam. Kotak Sambung Dalam pekerjaan instalasi untuk suatu keperluan tertentu biasanya ada pemasangan kawat yang harus disambung atau dicabangkan , kawat yang disambung menurut ketentuan peraturan instalasi listrik tidak di izinkan berada didalam pipa. Karena di khawatirkan sambungan akan putus pada waktu kawat direntangkan pada waktu dimasukkan dalam pipa , sebab bila hal ini terjadi, maka akan berakibat timbulnya hubungan pendek atau bahaya kebakaran. Untuk menghindari hal ini maka penyambungan kawat harus dalam kotak yang disebut kotak sambung Jenis kotak sambung yang sering kita jumpai Kotak sambung cabang dua untuk penyambungan lurus Kotak sambung cabang tiga untuk Percabangan , pada saklar, stop kontak Kotak sambung Cabang empat. Untuk Percabangan Cross Saklar Sakelar adalah sesuatu alat yang dapat digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik. Berdasarkan kegunaannya sakelar sangat banyak macam, jenisnya yaitu Sakelar Penerangan Sakelar Tegangan Tinggi Sakelar Instalasi tenaga Sakelar Elektronika. Pada waktu memutuskan dan menghubungkan arus listrik biasanya akan timbul busur api Fong diantara kontak-kontaknya, besarnya loncatan api tergantung dari kecepatan kontak-kontak sakelar terputus atau penyambung. Untuk mengatasi hal ini biasanya sakelar dilengkapi dengan pegas yang dapat memutus hubungan sakelar dengan prakteknya kita mengenal bermacam-macam jenis saklelar yang biasanya dipakai pada instalasi listrik penerangan rumah, bangunan sekolah atau sejenisnya. Jenis-jenis sakler tersebut adalah Sakelar Tunggal Sakelar Berkutub Ganda Sakelar berkutub Tiga Sakelar Kelompok Sakelar Seri deret Sakelar Tukar Sakelar Silang. Saklar Tunggal Sesuai dengan namanya sakelar ini berfungsi tunggal , artinya hanya dapat menyalakan dan memadamkan sebuah lampu. Pada sakelar tunggal hanya terdapat 2 titik hubung yang menghubungkan penghantar fasa dan beban atau lampu. Pada penggunaannya sakelar tunggal dapat melayani satu, dua atau tiga lampu sekaligus tergantung kemampuan daya hantarnya. Saklar Berkutub Ganda Sakelar ini dilengkapi dengan empat titik hubung untuk menghubungkan penghantar fasa dan nol . Sakelar ini dapat digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan fasa dan nol secara bersama-sama sehingga memberikan faktor keamanan bagi pemakai sakelar jenis ini banyak di pergunakan pada Box sekering/fasa. Saklar Berkutub Tiga Sakelar ini memiliki enam titik hubung yang berfungsi menghubungkan fasa kebeban. Pada umumnya sakelar ini digunakan sebagai sakelar untuk saluran tiga fasa. Saklar Kelompok Sakelar kelompok pemasangannya harus disesuaikan dengan kebutuhannya misalnya mematikan dan menghubungkan dua atau tiga buah lampu , namun tersebut tidak dinyalakan bersamaan. Saklar Seri Deret Sakelar seri deret adalah sakelar yang dapat berfungsi ganda yaitu dapat memutuskan dan menghubungkan sebuah lampu atau lebih secara bergantian atau bersama-sama, lampu jenis ini banyak digunakan dalam ruang tamu, ruang tidur atau lampu gang. Sakelar seperti ini pada saat sekarang sudah sangat sulit di jumpai, seandainyapun ada bentuknya sudah lain yaitu berupa sakelar yang terdiri dari dua buah sakelar tunggal yang dikemas dalam satu kotak. Saklar Tukar Sakelar tukar biasanya disebut juga sakelar hotel, sakelar jenis ini banyak dipergunakan di hotel- hotel sehingga sakelar ini disebut sakelar hotel. Sakelar hotel ini hanya dapat menghubungkan lampu atau kelompok lampu secara bergantian. Saklar Silang Sendainya kita ingin melayani satu lampu atau golongan lampu yang ada ditiga tempat , maka kita gunakan sakelar silang. Sakaler silang akan berfungsi bila sakelar ini dikombinasi dengan sakelar 2 buah sakelar tukar. Sehingga lampu dapat dioperasikan dari tiga tempat. Klasifikasi Saklar Yang dimaksud klasifikasi disini adalah klasifikasi dalam hal pemasangan dan cara kerjanya. Klasifikasi sakelar berdasarkan Pemasangannya sakelar yang dipasang didalam tembok Inbow, perlu Imbowdus sakelar yang dipasang diluar tembok Outbow, Perlu Roset Kayu tempat dudukan sakelar. Klasifikasi Sakelar Berdasarkan Prinsip kerjanya. Berdasarkan Cara Pengoperasiannya , maka sakelar dapat dibagi menjadi sakelar Putar untuk mengoperasikannya dgn cara memutar sakelar Jungkit Untuk mengoperasikan tuasnya jungkit Sakelar tarik untuk mengoperasikannya dengan cara di tarik Sakelar Tekan untuk mengoperasikannya dgn cara ditekan Stop Kontak Stop Kontak adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai tempat/terminal untuk mendapatkan arus /tegangan listrik yang diperlukan untuk kebutuhan peralatan listrik atau alat-alat rumah tangga seperti pesawat TV, Radio, Kulkas, Kipas Angin, Setrika listrik dll. Stop Kontak terdiri dari dua bagian utama yaitu a. Bagian Dasar atau kaki Terbuat dari porselin, keramik atau bahan isolator lainya dan sekaligus dudukan stop kontak yang di sekrup pada tembok atau kayu. Pada bagian ini juga terdapat tiga buah titik kontak hubung untuk, kawat penghantar , fasa, netral, PE. b. Bagian Penutup Adalah merupakan pelindung dari bagian dasar/kakinya, selain sebagai pelindung juga memberikan keindahaan dari stop kontak tersebut. Bagian penutup ini bisasnya terbuat dari ebonit atau plastik. Klasifikasi Stop Kontak Berdasarkan cara pemasangan stop kontak dapat dibedakan menjadi 2 yaitu pemasangan stop kontak diluar tembok Outbow, perlu roset, pipa pelindung. Pemasangan stop kontak didalam tembokInbow , perlu inbowdus dan pipa. Selain stop kontak seperti diatas dipasaran banyak tersedia berbagai macam jenis stop kontak , ada stop kontak yang sudah dikombinasikan dengan sakelar dan bahkan dilengkapi dengan lampu tanda /indikator, fungsinnya memberi tanda keberadaan stop kontak dalam keadaan gelap. Fiting Fiting adalah suatu alat yang dapat dipergunakan untuk memasang atau menempatkan bola lampu yang digunakan sebagai penerangan untuk menyalakan dan memadamkan lampu fiting biasanya dihubungkan dengan sakelar. Fiting terdiri dari dua bagian yaitu Bagian dalam , merupakan penghantar arus listrik yang terdiri dari hantaran fasa dan hantaran nol. Kedua hantaran tersebut disekat oleh bahan isoaltor yang ada pada badannya. Bagian Luar, Merupakan bahan isolasi yang merupakan penutup dari fiting, dengan maksud agar sipemakai tidak kena aliran listrik pada waktu memasang bola lampu. Konstruksi Fiting Berdasarkan konstruksinya kita mengenal 2 macam fiting yaitu Fiting Ulir, cara pemasangan Bola lampu dengan cara memutar, fiting jenis ini banyak disukai karena lebih kuat. Fiting Bayonet , cara pemasangan bola lampu dengan cara ditekan/ditusukan seperti memasang bayonet pada senjata panjang. Bentuk fiting tusuk ini ada dua sbb a. fiting tusuk biasa b. fiting tusuk putar. Penggunaan dan Pemasangan Fiting Berdasarkan pengunaan dan pemasangan dalam instalasi penerangan , fiting dapat dibagi menjadi 4 macam yaitu a. Fiting Duduk, pemasangan langsung didudukkan pada tempatnya dilangit-langit, dinding-dinding, bangku-bangku , bahan dari bakelit, ebonit, porselin. b. Fiting gantung, pemasangan digantung pada langit-langit, menggunakan kabel snur yg dilengkapi dengan tali diikat pada cincin fiting sebagai penahan berat fiting dan armaturnya. c. Fiting Kombinasi, Fiting yang dilengkapi dengan stop kontak sebagai tempat pengambilan arus listrik yang dibantu oleh steker. d. Fiting kedap Air, fiting yang tidak mudah dimasuki air, fiting ini biasanya dipasang pada tempat yang kedap air lembab
PengasutanMotor Induksi Tiga Phasa Pada Pengembangan Instalasi Tenaga dan Instalasi Penerangan Di Bengkel Listrik. POLITEKNOLOGI No. 2 MEI, 14(2). Mereduksi Kedip Tegangan Akibat Pengasutan Motor 100% found this document useful 5 votes2K views41 pagesOriginal TitleMateri Instalasi Tenaga Listrik 3 fasaCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 5 votes2K views41 pagesMateri Instalasi Tenaga Listrik 3 FasaOriginal TitleMateri Instalasi Tenaga Listrik 3 fasaJump to Page You are on page 1of 41 You're Reading a Free Preview Page 8 is not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 15 to 38 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Berikutini komponen yang digunakan pada instalasi penerangan 3 fasa In Plaster: 1. Lampu pijar Lampu Pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya.Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga
Instalasi listrik khususnya penerangan merupakan salah satu disiplin ilmu yang dipelajari siswa maupun mahasiswa Teknik elektro / tekni listrik dll. Instalasi listrik berkaitan erat dengan pemasangan komponen listrik dari sumber menuju untuk melatih pengetahuan kalian berikut ini merupakan contoh soal dan jawaban instalasi penerangan yang bisa kalian gunakan sebagai bahan untuk latihan ulangan atau UTS atau dan Jawaban Instalasi Listrik Penerangan“Kunci Jawaban Ada di Akhir"1. Berdasarkan standar PUIL Persyaratan Umum Instalasi Listrik kabel yang terpasang pada stop kontak adalaha. Fasa – Netralb. Fasa - Groundingc. Fasa – Netral – Groundingd. Fasa Sajae. Netral Saja2. Saklar yang berfungsi untuk mengoperasikan dua buah beban lampu pada satu tempat adalaha a. Saklar tunggalb. Saklar Seric. Saklar Tukar / Hoteld. Saklar Silange. Saklar Impuls3. Jenis saklar yang harus dikombinasikan dengan 2 buah saklar tukar agar dapat mengendalikan sebuah beban lampu di 3 tempat yang bebeda adalah a. Saklar tunggalb. Saklar Seric. Saklar Tukar / Hoteld. Saklar Silange. Saklar Impuls4. Standarisasi warna kabel fasa – netral – grounding secara berurutan menurut PUIL 2000 adalaha. Merah – Biru – Hijau Strip Kuningb. Biru – Merah – Hijau Strip Kuningc. Hijau Strip Kuning – Merah – Birud. Hitam – Merah – Kuninge. Merah – Kuning – Hitam5. Berdasarkan PUIL 2011 maka urutan kabel fasa L1 – L2 – L3 secara berurutan adalaha. Merah – Kuning – Hitamb. Merah – Biru – Hijau Strip Kuningc. Merah – Hitam – Birud. Hitam – Cokelat – Abu-abue. Cokelat – Abu-abu – Hitam6. Jenis kabel yang biasa digunakan untuk instalasi listrik di rumah adalaha. NYAb. AAACc. ACSRd. LVTCe. XLPE7. Manakah pernyataan salah berikut ini yang menyebabkan MCB mengalami trip a. Hubung Singkatb. Beban Lebihc. Arus Lebihd. Tegangan Lebihe. Korsleting Listrik 8. Dalam memasang suatu instalasi listrik maka seorang instalatir harus menggunakan APD Alat Pelindung Diri untuk meminimalisir dampak dari kecelakaan kerja. Berikut APD yang Sepatu Safety2 Kaos Tangan3 Wearpack4 Body HarnessNah diantara APD tersebut manakah yang kurang tepat digunakan seorang instalatir penerangan 3b. 1c. 2d. 4e. Semua Salah9. Lasdop merupakan komponen yang digunakan pada instalasi listrik. Apa fungsi lasdop sehingga sering digunakan untuk intalasi Sebagai proteksi arus lebihb. Sebagai proteksi beban lebihc. Sebagai pemutus aliran listrikd. Sebagai pemutus kabel listrike. Sebagai penyambung kabel listik10. Ketika menggunakan listrik melebihi kapasitas daya yang terpasang pada KWH meter maka yang akan terjadi adalaha. Korsleting Listrikb. PLN akan memadamkan listrik di rumah tersebutc. Isolasi kabel akan terbakard. MCB akan tripe. Tidak terjadi apa-apa11. Salah satu komponen yang berfungsi untuk melindungi sambungan kabel atau tempat percabangan kabel adalaha. Saklarb. Stop kontakc. Junction boxd. Pipae. MCB12. Berdasarkan PUIL 2011 suatu stop kontak harus terpasang kabel grounding. Fungsi kabel grounding pada stop kontak adalah a. Agar dapat menghantarkan arus listrik dari sumber PLNb. Agar instalasi tetap aman dari korsleting listrikc. Agar melindungi pengguna ketika terjadi kegagalan isolasid. Agar mencegah terjadinya beban lebihe. Agar mencegah terjadinya hubung singkat13. Manakah berikut ini yang tidak menjadi penyebab lampu kedap Saklar disarangi semutb. Saklar atau fitting telah rusakc. Lampu yang sudah tua / rusakd. Pemasangan kabel netral pada saklare. Saklar yang dipasang terbalik14. Berikut ini merupakan salah satu symbol dari komponen instalasi listrik di komponen pada gambar tersebut adalah a. Saklar tunggalb. Saklar seric. Stop kontakd. Stop kontak dengan pengaman PEe. Stop kontak dengan penutup15. Berikut ini merupakan gambar pengawatan suatu instalasi listrikGambar pengawatan tersebut adalah a. Pengawatan saklar seri yang mengoperasikan 2 buah lampub. Pengawatan saklar tukar / hotel yang mengoperasikan 2 buah lampuc. Pengawatan saklar seri yang mengoperasikan 2 buah lampu dengan 1 buah stop kontakd. Pengawatan saklar tukar / hotel yang mengoperasikan 2 buah lampu dengan 1 buah stop kontake. Pengawatan saklar tukar / hotel yang mengoperasikan 2 lampu pijar dengan 1 buah lampu Apa yang terjadi ketika kawat pada kabel fasa dan netral bersentuhana. Terjadi Beban Lebihb. Terjadi Short Circuitc. Terjadi Overloadd. Tejadi Over Voltagee. Terjadi Tegangan Tinggi17. Perhatikan beberapa fungsi saklar berikut Mengoperasikan 1 titik beban di 2 tempat yang berbeda2 Mengoperasikan 1 titik beban di 3 tempat yang berbeda3 Mengoperasikan 2 titik beban berbeda di 1 tempat4 Mengoperasikan 3 titik beban berbeda di 1 tempatDari empat fungsi saklar tersebut manakah yang termasuk fungsi dari saklar tukar / hotela. 1 dan 2b. 1 dan 3c. 2 dan 4d. 3 dan 4e. Benar semua18. Di dalam PUIL telah diatur nilai tahanan pentanahan grounding maksimal yang baik sehingga arus gangguan dapat dialirkan ke tanah melalui sistem pentanahan. Berapakah nilai tahanan maksimal yang diatur dalam PUIL?a. 1 b. 3 c. 5 d. 7 e. 9 19. Alat yang digunakan untuk mengukur tahanan suatu sistem pentanahan grounding adalahaa. Tang Ampereb. Avomterc. Meggerd. Watt Metere. Earth Tester20. Jenis elektroda pentanahan yang digunakan pada suatu sistem pentanhan grounding adalah a. Elektroda Batang – Elektroda Pitab. Elektroda Silinder – Elektroda Batangc. Elektroda Pelat – Elektroda Silinderd. Elektroda kotak – Elektroda pitae. Elektroda besi – Elektroda pelat 21. Perhatikan cara menurunkan nilai tahanan pentanahan grounding berikut Penambahan NaCl ke dalam media tanam pentanahan2 Penambahan arang kecil ke dalam media pentanahan3 Memberbaiki kondisi media tanam sehingga di dapatkan media yang lembab atau tidak kering4 Penanaman grounding pada media tanam yang lembab atau basahDari pernyataan tersebut manakah cara yang tepat untuk menurnukan tahanan grounding?a. 1 dan 2b. 1 dan 4c. 2 dan 3d. 3 dan 4e. Semua Benar22. Jika suatu KWH meter terpasang daya sebesar 2200 VA maka MCB berapa ampere yang harus dipasanga. 2 Ab. 4 Ac. 10 Ad. 16 Ae. 20 A23. Berikut ini yang tidak merupakan salah satu komponen proteksi listrik adalaha. Sekeringb. Fusec. Saklard. MMCBe. MCB24. Apa yang akan terjadi jika kabel yang terpasang pada saklar adalah kabel netral seperti pada gmbar berikut ini?a. Instalasi sudah cocok dan lampu akan menyala ketika saklar Onb. Instalasi salah dan lampu tidak akan menyala ketika saklar Onc. Instalasi tidak sesuai standar dan lampu tidak akan menyalad. Instalasi tidak sesuai standar, lampu menyala ketika saklar On namun fitting masih bertegangan ketika saklar Offe. Instalasi sesuai standar, lampu akan menyala ketika saklar On dan fitting tidak akan bertegangan saat saklar Salah satu hal penting dalam instalasi adalah memasang grup instalasi yang bertujuan untuk membagi sumber listrik menjadi beberapa grup instalasi seperti pada gambar berikut ini Fungsi lain dari pembagian grup adalaha. Instalasi lebih indahb. Penggunaan komponen lebih hematc. Penggunaan kabel lebih hematd. Instalasi Grup yang lain tidak terganggu ketika grup suatu grup mengalami gangguane. Untuk membeda-bedakan komponen instlasi Jawaban1. C 11. E 21. E2. C 12. D 22. C3. D 13. C 13. C4. A 14. C 24. D5. D 15. E 25. D6. A 16. D7. D 17. C8. C 18. B9. E 19. B10. D 20. ALihat Juga 40 Soal Dan Jawaban Instalasi Penerangan ListrikArtikel Lain 15 + Soal Essay Dan Jawaban Instalasi Penerangan ListrikBaca Juga Soal Essay Tentang Pembangkit Listrik Beserta JawabannyaJadi itulah contoh soal dan jawaban instalasi listrik yang cocok untuk bahan UTS atau ulangan bagi siswa SMA / SMK / Mahasiswa. Soal pilihan ganda instalasi listrik beserta jawabannya Sekian dari kami semoga bermanfaat, terima kasih.

Topik: Instalasi Penerangan 1 fasa. Sub Topik : Komponen pokok instalasi penerangan listrik 1 fasa. RPP ini merupakan rencana pembelajaran untuk kelas XI TITL pada pertemuan ke 3 . Seyogianya dalam pertemuan tatap muka dibutuhkan waktu 4 x 45 menit agar dapat membahas lebih dalam tentang komponen pokok instalasi penerangan.

KATA PENGHANTAR Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telahmelimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan ModulPembelajaran Instalasi Penerangan Listrik kelas XI TITL ini. Shalawat beserta salam semogaselalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi Wasalam sebagai motivatorsejati dan contoh terbaik dalam menuntut ilmu. Penulis menyadari bahwa terlaksananya hal ini adalah berkat bantuan dari berbagaipihak. Oleh sebab itu, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua,dosen pembimbing, bapak/ibu guru dan teman-teman yang telah turut membantu sertamenyemangati dalam penyusunan modul ini. Penyusunan Modul bertujuan untukmenyediakan bahan ajar yang sesuai dan mudah untuk dipelajari secara mandiri danindividual sehingga memenuhi kebutuhan pendidikan dalam melaksanakan proses belajarkelas XI TITL di SMK Negeri 2 Payakumbuh. Penulis berharap modul ini dapat bermanfaat dalam mendukung pengetahuan, sikapdan keterampilan peserta didik. Penulis menyadari modul ini belum sempurna, oleh karenaitu kritikan dan saran selalu penulis harapkan demi perbaikan kualitas modul. Padang, Oktober 2021 Penyusun iDAFTAR ISIKATA PENGHANTAR.......................................................................................................... iDAFTAR ISI........................................................................................................................... iiGLOSARRY/ PEISTILAHAN ............................................................................................ ivSILABUS INSTALASI PENERANGAN LISTRIK SEMESTER 1 GANJIL .............. vPENDAHULUAN .................................................................................................................. vA. Deskripsi 1B. Prasyarat 1C. Petunjuk Penggunaan Modul 1D. Tujuan Akhir 3PEMBELAJARAN MODUL INSTALASI PENERANGAN LISTRIK .......................... 4KEGIATAN PEMBELAJARAN I....................................................................................... 7A. Bahaya Listrik .........................................................................................................7B. Peraturan Umum Instalasi Listrik PUIL .........................................................23C. Simbol-Simbol dalam Instalasi Penerangan Listrik 1 Fasa ..............................32D. Komponen-Komponen Instalasi Penerangan Listrik 1 Fasa ............................33Rangkuman Pembelajaran 1 .........................................................................................54Latihan Pembelajaran 1.................................................................................................56Tes Formatif 1.................................................................................................................57Umpan Balik ...................................................................................................................60KEGIATAN PEMBELAJARAN II ................................................................................. ..63 A. Gambar Instalasi Listrik ......................................................................................63B. Pembagian Kelompok Instalasi Penerangan ......................................................76Rangkuman Pembelajaran 2 .........................................................................................80Latihan Pembelajaran 2.................................................................................................82Tes Formatif 2.................................................................................................................82Umpan Balik ...................................................................................................................86KEGIATAN PEMBELAJARAN III.................................................................................. 90 A. Analisis Komponen Instalasi Listrik 1 Fasa .......................................................90B. Analisis Kebutuhan Bahan dan Biaya Instalasi Penerangan Listrik .............114Rangkuman Pembelajaran 3 .......................................................................................120 iiLatihan Pembelajaran 3...............................................................................................122 Tes Formatif 3...............................................................................................................122 Umpan Balik .................................................................................................................125KEGIATAN PEMBELAJARAN IV .............................................................................. v128 A. Jenis Komponen Pokok Instalasi Penerangan..................................................128 B. Cara Pemasangan Komponen Instalasi Listrik................................................146 Rangkuman Pembelajaran 4 .......................................................................................151 Latihan Pembelajaran 4...............................................................................................154 Tes Formatif 4...............................................................................................................154 Umpan Balik .................................................................................................................158KEGIATAN PEMBELAJARAN V...................................................................................... v A. Perangkat Hubung Bagi PHB..........................................................................161 B. Prosedur Pemasangan Instalasi PHB ................................................................162 Rangkuman Pembelajaran 5 .......................................................................................174 Latihan Pembelajaran 5...............................................................................................176 Tes Formatif 5...............................................................................................................176 Umpan Balik .................................................................................................................179KEGIATAN PEMBELAJARAN VI .............................................................................. v183 A. Pengertian Tahanan Isolasi ................................................................................183 B. Arus Bocor Leakage Current ...........................................................................184 C. Alat Ukur tahanan Isolasi Megger ..................................................................185 RANGKUMAN PEMBELAJARAN VI .....................................................................192 LATIHAN PEMBELAJARAN 6 ................................................................................194 TES FORMATIF 6.......................................................................................................194 UMPAN BALIK ...........................................................................................................198EVALUASI PEMBELAJARAN....................................................................................... 201DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... vii iiiGLOSARRY/ PEISTILAHANPUIL Peraturan Umum Instalasi ListrikPenghantar Suatu benda yang berbentuk logam ataupun non logam yang dapat mengalirkan arus listrik dari satu titik ke titik yang lainBargainser Meteran ListrikMCB Miniatur Circuit BreakerSpin Kontrol Alat kontrol penggunaan daya dalam rumah tinggal dan akan selalu berputar selama ada daya listrik yang digunakanPHB Panel Hubung BagiKHA Kemampuan Hantar ArusSekring/Fuse Alat Pengaman Apabila Terjadi Hubung SingkatGrounding Suatu jalur langsung dari arus listrik menuju bumi atau koneksi fisik langsung ke bumiSaklar/Switch Komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk menyambung atau memutus aliran listrikBimetal Dua keping logam yang disatukan atau dikeling dan memiliki muai berbedaToggle Saklar yang akan berubah status pada tiap pemberian perintah penekananSwitch tombol yang sama ivSILABUS INSTALASI PENERANGAN LISTRIK SEMESTER 1 GANJIL Kompetensi Dasar KD Indikator Pencapaian Materi Memahami instalasi Kompetensi IPK penerangan 1 fasa sesuai dengan Peraturan Umum Menjelaskan keselamatan • Keselamatan dan kesehatan Instalasi Listrik PUIL. kerja dalam instalasi Menentukan tata letak komponen instalasi penerangan 1 fasa. • Bahaya Listrik penerangan pada bangunan sederhana Menjelaskan Bahaya • Peraturan Umum Instalasi Listrik. Listrik PUIL Menentukan jumlah bahan dan biaya pada instalasi Menjelaskan peraturan • Simbol-Simbol dalam penerangan 1 fasa. umum instalasi listrik Instalasi Penerangan Listrik 1 yang berkaitan dengan Menentukan komponen instalasi lampu penerangan instalasi penerangan 1 • Komponen-Komponen oada bangunan sederhana fasa.. Instalasi Penerangan Listrik 1 Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah. Mengidentifikasi simbol- Fasa simbol dalam instalasi penerangan listrik 1 fasa. Membaca gambar instalasi • Gambar Instalasi Listrik listrik penerangan 1 fasa. • Pembagian Kelompok Menjelaskan gambar one Instalasi Penerangan line diagram instalasi listrik penerangan 1 fasa. Menentukan tata letak komponen pada gambar intsalasi listrik penerangan 1 fasa. Menganalisis kebutuhan • Analisis komponen instalasi bahan-bahan instalasi listrik 1 fasa penerangan 1 fasa. Menentukan bahan-bahan • Analisis kebutuhan bahan dan instalasi penerangan 1 biaya instalasi peneranga fasa. listrik Membagi kelompok & rekapitulasi daya. Menentukan kapasitas pengaman & spesifikasi peng-hantar yang diguna- kan dalam instalasi penerangan 1 fasa. Membaca gambar kerja • Jenis komponen pokok instalasi penerangan instalasi penerangan bangunan sederhana • Cara pemasangan komponen Menyajikan gambar kerja instalasi listrik instalasi penerangan bangunan sederhana Menerapkan prosedur Mendemonstrasikan • Perangkat Hubung Bagi pemasangan instalasi PHB gambar kerja instalasi PHB lampu penerangan pada penerangan bangunan bangunan sederhana sederhana • Prosedur Pemasangan Rumah Tinggal, Sekolah, Instalasi PHB Rumah Ibadah sesuai Menjelaskan pengertian Perauturan Umum Instalasi PHB lampu penerangan • Pengertian tahanan isolasi Listrik PUIL. pada bangunan sederhana • Arus bocor sesuai PUIL. • Alat ukur tahanan Menerapkan prosedur pengukuran tahanan isolasi Menyebutkan peralatan Megger instalasi penerangan pada dan komponen bangunan sederhana pemasangan PHB lampu Rumah Tinggsal, Sekolah, penerangan pada Rumah Ibadah. bangunan sederhana sesuai PUIL. Menjelaskan pengertian tahanan isolasi. Menjelaskan tujuan pengukuran tahanan isolasi. Menentukan alat ukur tahanan isolasi megger viA. Deskripsi Bahan ajar ini disusun dalam bentuk modul/paket pembelajaran elektronik e- modul. E-modul ini secara umum diberi judul “Instalasi Penerangan Listrik”. E-modul ini bertujuan untuk membantu peserta didik agar bisa belajar secara mandiri baik di sekolah maupun di rumahnya masing-masing. E-modul Instalasi Penerangan Listrik ini bisa diakses dengan menggunakan PC, Laptop dan smartphone android dengan menggunakan aplikasi Lithium pada smartphone android, atau menginstal plug in readium pada Google Chrome di PC atau Prasyarat Prasyarat yang harus dipenuhi untuk mempelajari modul ini adalah peserta didikdiharapkan telah memahami 1. Dasar Listrik dan Elektronika 2. Alat Ukur dan Teknik Pengukuran 3. Dasar Gambar ListrikC. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Petujuk untuk peserta didik. a. Baca dan pahamilah keseluruhan isi modul ini dengan seksama. 1b. Bacalah tujuan pembelajaran pada setiap modul kegiatan belajar. c. Pelajari setiap materi yang dijelaskan dengan membaca modul secara teliti. d. Kerjakan soal- soal pada latihan di bagian akhir setiap unit kegiatan belajar. Kemudian bandingkan hasilnya dengan kunci jawaban yang ada. e. Pelajari modul ini secara sistematis. Artinya, anda harus terus mempelajari unit berikutnya apabila bagian unit sebelumnya telah dipahami dengan baik. f. Jika ada hal yang kurang jelas dipahami atau mengalami kesulitan dalam mempelajari isi modul, tanyakan kepada guru/fasilitator. g. Bacalah referensi lain yang berhubungan dengan materi modul agar anda mendapatkan tambahan Petunjuk untuk Guru a. Sebelum membaca modul ini terlebih dahulu guru perlu memahami tujuan pembelajaran dan satuan kompetensi yang harus dicapai. b. Modul terdiri dari beberapa unit pembelajaran yang sistematis. c. Informasikan kepada peserta didik cara mempelajari dan menggunakan modul. d. Berikan penjelasan kepada peserta didik bagian- bagian dari modul yang belum diketahui oleh peserta didik. e. Awasi dan pandu peserta didik dalam proses pembelajaran menggunakan modul. f. Jelaskan kembali materi pembelajaran yang kurang dipahami dan ditanyakan oleh peserta didik. g. Berikan alokasi waktu kepada peserta didik untuk mempresentasikan hasil pembelajaran dengan modul. h. Berikan penilaian kepada peserta didik. i. Evaluasi kemampuan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. 2D. Tujuan Akhir Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta didik dapat 1. Memahami Instalasi Penerangan 1 fasa sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik PUIL. 2. Menentukan tata letak komponen Instalasi penerangan pada bangunan sederhana. 3. Menentukan jumlah bahan dan biaya pada instalasi penerangan 1 fasa. 4. Menentukan komponen instalasi lampu penerangan pada bangunan sederhana Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah. 5. Menerapkan prosedur pemasangan instalasi PHB lampu penerangan pada bangunan sederhana Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah sesuai Peraturan Umum Instalasi Listrik PUIL. 6. Menerapkan prosedur pengukuran tahanan isolasi instalasi penerangan pada bangunan sederhana Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah. 3Modul Instalasi Penerangan Listrik ini dibagi dalam beberapa uraian materipembelajaran diantaranya 1. Kegiatan Pembelajaran I – Instalasi Penerangan 1 Fasa Sesuai PUIL 2011 a. Bahaya Listrik. b. Peraturan Umum Instalasi Listrik PUIL. c. Simbol-Simbol dalam Instalasi Penerangan Listrik 1 Fasa. d. Komponen Utama Instalasi Penerangan Listrik 1 Fasa. 2. Kegiatan Pembelajaran II – Tata Letak Komponen Instalasi Penerangan pada Bangunan Sederhana a. Gambar Instalasi Listrik. b. Pembagian Kelompok Instalasi Penerangan. 3. Kegiatan Pembelajaran III – Jumlah Bahan dan Biaya Instalasi Penerangan 1 Fasa a. Analisis Komponen Instalasi Listrik 1 Fasa. b. Analisis Kebutuhan Bahan dan Biaya Instalasi Penerangan 44. Kegiatan Pembelajaran IV – Komponen-komponen Instalasi Penerangan a. Jenis Komponen Pokok Instalasi Penerangan. b. Cara Pemasangan Komponen Instalasi Listrik. 5. Kegiatan Pembelajaran V – Prosedur Pemasangan Instalasi PHB a. Perangkat Hubung Bagi PHB b. Prosedur Pemasangan Instalasi PHB 6. Kegiatan Pembelajaran VI – Prosedur Pemasangan Tahanan Isolasi a. Pengertian Tahanan Isolasi b. Arus Bocor c. Alat Ukur Tahanan Isolasi Megger Setelah uraian materi disetiap pembelajaran terdapat Rangkuman Materi, Latihan, TesFormatif, Umpan Balik dan Kunci Jawaban. Diharapkan dengan adanya rincian materipembelajaran di dalam modul ini, peserta didik dapat memahami materi-materi pembelajarandengan baik. 5Kompetensi Dasar KD Memahami Instalasi Penerangan 1 fasa sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi ListrikPUIL Pokok 1. Bahaya Peraturan Umum Instalasi Listrik PUIL.3. Simbol-Simbol dalam Instalasi Penerangan Listrik 1 Komponen Utama Instalasi Penerangan Listrik 1 Pembelajaran 1. Peserta didik dapat menjelaskan Keselamatan dan Kesehatan Peserta didik dapat menjelaskan bahaya Peserta didik dapat menjelaskan Peraturan Umum Instalasi Listrik PUIL.4. Peserta didik dapat mengidentifikasi simbol-simbol instalasi penerangan listrik 1 Peserta didik dapat mengidentifikasi komponen utama instalasi penerangan listrik 1 Peserta didik dapat menjelaskan pengaman instalasi penerangan 1 fasa. 6URAIAN MATERI Untuk mengawali materi yang akan disampaikan pada Pembelajaran 1 ini, diharapkankepada peserta didik untuk benar-benar mempersiapkan diri dalam menyimak dan memahamisetiap materi dan diharapkan pada akhirnya dapat menguasai capaian pembelajaran KegiatanPembelajaran 1 ini. Silakan peserta didik pelajari beberapa materi berikut ini. Materi awal berikut menjelaskan tentang isi PUIL 2011 yang menyangkut instalasipenerangan 1 fasa. Materi yang akan disampaikan adalah isi dari PUIL 2011 yangberhubungan dengan instalasi Bahaya Listrik Listrik merupakan energi yang bersih, mudah dibangkitkan, disalurkan, dikendalikan dan diubah dalam berbagai bentuk energi lain seperti cahaya, panas, dingin, gerak dan sebagainya. Oleh karena itu listrik banyak dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan dalam rumah tangga, industri, komersial maupun pelayanan umum. Namun jika tidak dikelola dengan baik, listrik dapat sangat membahayakan keselamatan kita. Oleh karena itu, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan kita perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya listrik, salah satunya adalah dengan meningkatkan pemahaman kita teentang sifat dasar kelistrikan yang kita gunakan. Bahaya listrik dibedakan menjadi dua, yaitu bahaya primer dan bahaya sekunder. Bahaya primer adalah bahaya-bahaya yang disebabkan oleh listrik secara langsung, seperti bahaya sengatan listrik dan bahaya kebakaran atau ledakan gambar 1. 7Gambar 1. Bahaya Primer Listrik Sedangkan bahaya bahaya sekunder adalah bahaya-bahaya yang diakibatkanlistrik secara tidak langsung. Namun bukan berarti akibat yang ditimbulkannya lebihringan dari yang primer. Contohnya adalah bagian tubuh yang terbakar baik secaralangsung maupun tidak langsung, jatuh dari ketinggian, dll gambar 2. Gambar 2. Bahaya Sekunder Listrik1. Bahaya Listrik bagi manusia a. Dampak sengatan listrik bagi manusia, antara lain adalah 1 Gagal kerja jantung Ventricular Fibrillation, yaitu berhentinya denyut jantung atau denyutan yang sangat lemah sehingga tidak mampu 8mensirkulasikan darah dengan baik. Untuk mengembalikannya perlu bantuan dari luar. 2 Gangguan pernapasan akibat kontraksi hebat suffocation yang dialamai oleh paru-paru. 3 Kerusakan sel tubuh akibat energi yang mengalir di dalam tubuh. 4 Terbakar akibat efek panas dari Faktor penentu tingkat bahaya listrik Tingkat bahaya listrik bagi manusia ini dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu tegangan V, arus I dan tahanan R. Ketiga faktor ini saling mempengaruhi satu sama lainnya, yang ditunjukkan dalam hukum Ohm pada gambar segitiga tegangan, arus dan tahanan berikut gambar 3. Gambar 3. Segitiga Tegangan, Arus Dan Tahanan. Tegangan V dalam satuan volt V merupakan tegangan sistem jaringan listrik atau sistem tegangan pada peralatan. Arus I dalam satuan ampere A atau mili ampere mA adalah arus yang mengalir dalam rangkaian, dan tahanan R dalam satuan Ohm, kilo Ohm atau mega Ohm adalah nilai tahanan atau resistansi total saluran yang tersambung pada sumber tegangan listrik. Sehingga berlaku 9Bila dalam hal ini titik perhatiannya pada unsur manusia, maka selainkabel penghantar, sistem pentanahan dan bagian dari peralatan lain, tubuh kitatermasuk bagian dari tahanan rangkaian tersebut gambar 4. Gambar 4. Tubuh Manusia Bagian dari Rangkaian Tingkat bahaya listrik bagi manusia, salah satu faktornya ditentukan olehtinggi rendah arus listrik yang mengalir ke dalam tubuh kita. Sedangkan kuantitasarus akan ditentukan oleh tegangan dan tahanan tubuh manusia serta tahanan lainyang menjadi bagian dari saluran. Berarti peristiwa bahaya listrik berawal darisistem tegangan yang digunakan untuk mengoperasikan alat. Semakin tinggisistem tegangan yang digunakan, semakin tinggi pula tingkat bahayanya. Sistem tegangan yang digunakan di Indonesia adalah fasa-tunggal 220 V,dan fasa-tiga 220/380 V dengan frekuensi 50 H yang sangat berbahaya bagikeselamatan manusia, dan jaringan listrik tegangan rendah di Indonesia 10mempunyai tegangan seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini gambar 5. Gambar 5. Sistem Tegangan Rendah di Indonesiac. Proses terjadinya sengatan listrik Ada dua cara listrik bisa menyengat tubuh kita, yaitu melalui sentuhan langsung dan tidak langsung. Bahaya sentuhan langsung merupakan akibat dari anggota tubuh bersentuhan langsung dengan bagian yang bertegangan sedangkan bahaya sentuhan tidak langsung merupakan akibat dari adanya tegangan liar yang terhubung ke bodi atau selungkup alat yang terbuat dari logam bukan bagian yang bertegangan sehingga bila tersentuh akan mengakibatkan sengatan listrik. Gambar berikut memberikan ilustrasi tentang kedua bahaya ini gambar 7. 11Gambar 6. Jenis Bahaya Listrikd. Tiga faktor penentu keseriusan akibat sengatan listrik Keseriusan sengatan listrik pada tubuh manusia ditentukan oleh tiga faktor berikut, yaitu besar arus, lintasan aliran dan lama sengatan pada tubuh. 1 Besar arus listrik Besar arus yang mengalir dalam tubuh akan ditentukan oleh tegangan dan tahanan tubuh. Tegangan tergantung sistem tegangan yang digunakan Gambar 6, sedangkan tahanan tubuh manusia bervariasi tergantung pada jenis, kelembaban/moistur kulit dan faktor- faktor lain seperti ukuran tubuh, berat badan, dan lain sebagainya. Tahanan kontak kulit bervariasi dari 1000 k kulit kering sampai 100 kulit basah. Tahanan dalam internal tubuh sendiri antara 100 - 500 . Contoh Jika tegangan system yang digunakan adalah 220 V, berapakah kemungkinan arus yang bisa mengalir ke dalam tubuh manusia ? a Kondisi terjelek 12➢ Tahanan tubuh adalah tahanan kontak kulit ditambah tahanan internal tubuh, Rk = 100 + 100 = 200 . ➢ Arus yang mengalir ke tubuh I =V/R = 220/200 =1,1 A. b Kondisi terbaik ➢ Tahanan tubuh Rk = 1000 k ➢ I = 220 V / 1000 k = 0,22 Lintasan arus dalam tubuh Lintasan arus listrik dalam tubuh juga akan sangat menentukan tingkat akibat sengatan listrik. Lintasan yang sangat berbahaya adalah yang melewati jantung, dan pusat saraf otak. Untuk menghindari kemungkinan terburuk adalah apabila kita bekerja pada sistem kelistrikan, khususnya yang bersifat ON-LINE adalah sebagai berikut a Gunakan topi isolasi untuk menghindari kepala dari sentuhan listrik, b Gunakan sepatu yang berisolasi baik agar kalau terjadi hubungan listrik dari anggota tubuh yang lain tidak mengalir ke kaki agar jantung tidak dilalui arus listrik, c Gunakan sarung tangan isolasi minimal untuk satu tangan untuk menghindari lintasan aliran ke jantung bila terjadi sentuhan listrik melalui kedua tangan. Bila tidak, satu tangan untuk bekerja sedangkan tangan yang satunya dimasukkan ke dalam Lama waktu sengatan Lama waktu sengatan listrik ternyata sangat menentukan kefatalan akibat sengatan listrik.. Semakin lama waktu tubuh dalam sengatan semakin fatal pengaruh yang diakibatkannya. Untuk mengetahui lebih 13lanjut tentang pengaruh besar dan lama waktu arus sengatan terhadap tubuh ditunjukkan pada gabar berikut gambar 8. Gambar 7. Reaksi Tubuh terhadap Sengatan Listrik. Dalam gambar ini diperlihatkan bagaimana pengaruh sengatan listrik terhadap tubuh, khususnya yang terkait dengan dua faktor, yaitu besar dan lama arus listrik mengalir dalam tubuh. Arus sengatan pada Daerah 1 sampai 0,5 mA merupakan daerah aman dan belum terasakan oleh tubuh arus mulai terasa 1-8 mA. Daerah 2, merupakan daerah yang masih aman walaupun sudah memberikan dampak rasa pada tubuh dari ringan sampai sedang walaupun masih belum menyebabkan gangguan kesehatan. Daerah 3 sudah berbahaya bagi manusia karena akan menimbulkan kejang-kejang/kontraksi otot dan paruparu sehingga menimbulkan gangguan pernafasan Daerah 4 merupakan daerah yang sangat memungkinkan menimbulkan kematian si Kondisi-kondisi berbahaya Banyak penyebab bahaya listrik yang ada dan terjadi di sekitar adalah isolasi kabel rusak, bagian penghantar yang terbuka, sambungan 14terminal yang tidak kencang dan lain-lain. Isolasi kabel yang rusak merupakan akibat dari sudah terlalu tuanya kabel dipakai atau karena sebab-sebab lain teriris, terpuntir, tergencet oleh benda berat dll, sehingga ada bagian yang terbuka dan kelihatan penghantarnya atau bahkan ada serabut hantaran yang menjuntai. Ini akan sangat berbahaya bagi yang secara tidak sengaja menyentuhnya atau bila terkena ceceran air atau kotoran-kotoran lain bisa menimbulkan kebakaran. Gambar 8. Isolasi Kabel yang Rusak Penghantar yang terbuka biasa terjadi pada daerah titik-titik sambungan terminal dan akan sangat membahayakan bagi yang bekerja pada daerah tersebut, khususnya dari bahaya sentuhan langsung. Sambungan listrik yang kendor atau tidak kencang, walaupun biasanya tidak membahayakan terhadap sentuhan, namun akan menimbulkan efek pengelasan bila terjadi gerakan atau goyangan sedikit. Ini kalau dibiarkan akan merusak bagian sambungan dan sangat memungkinkan menimbulkan potensi Sistem Pengamanan terhadap Bahaya Listrik Sistem pengamanan dimaksudkan untuk mencegah orang bersentuhan baik langsung maupun tidak langsung dengan bagian yang beraliran listrik. 1 Pengamanan terhadap sentuhan langsung Ada banyak cara/metoda pengamanan dari sentuhan langsung seperti yang akan dijelaskan berikut ini 15➢ Isolasi pengaman yang memadai. Pastikan bahwa kualitas isolasi pengaman baik, dan dilakukan pemeriksaan dan pemeliharaan dengan baik. Memasang kabel sesuai dengan peraturan dan standard yang berlaku. Gambar 9. Pengamanan dengan Isolasi Pengaman enklosur,➢ Menghalangi akses atau kontak langsung menggunakanpembatas dan penghalang. Gambar 10. Proteksi dengan Penghalang➢ Menggunakan peralatan INTERLOCKING. 16Peralatan ini biasa di pasang pada pintu-pintu. Ruangan yang di dalamnya terdapat peralatan yang berbahaya. Jika pintu dibuka, semua aliran listrik ke peralatan terputus door switch. 2 Pengamanan terhadap tegangan sentuh tidak langsung ➢ Pentanahan Grounding/Earthing Pentanahan merupakan salah satu cara konvensional untuk mengatasi bahaya tegangan sentuh tidak langsung yang dimungkinkan terjadi pada bagian peralatan yang terbuat dari logam. Untuk peralatan yang mempunyai selungkup / rumah tidak terbuat dari logam tidak memerlukan sistem 2 hal yang dilakukan oleh system pentanahan, yaitu 1 menyalurkan arus dari bagian-bagian logam peralatan yang teraliri arus listrik liar ke tanahmelalui saluran pentanahan, dan 2 menghilangkan beda potensial antara bagian logam peralatan dan tanah sehingga tidak membahayakan bagi yang Prosedur Keselamatan Umum 1 Hanya orang-orang yang berwenang, dan berkompeten yang diperbolehkan bekerja pada atau di sekitar peralatan listrik. 2 Menggunakan peralatan listrik sesuai dengan prosedur jangan merusak atau membuat tidak berfungsinya alat pengaman Gambar 11. Contoh Penggunaan Alat Listrik 3 Jangan menggunakan tangga logam untuk bekerja di daerah instalasi listrik 17Gambar 12. Penggunaan Tangga di Daerah Instalasi Listrik4 Pelihara alat dan sistem dengan baik Gambar 13. Inspeksi Kondisi Peralatan5 Menyiapkan langkah-langkah tindakan darurat ketika terjadi kecelakaan a Prosedur shut-down tombol pemutus aliran listrik emergency off harus mudah diraih. b Pertolongan pertama. Pertolongan pertama pada orang yang tersengat listrik, yaitu ➢ Korban harus dipisahkan dari aliran listrik dengan cara yang aman sebelum dilakukan Pertolongan pertama 18Gambar 14. Pemisahan Korban dari Aliran Listrik ➢ Hubungi bagian yang berwenang untuk melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan. Pertolongan pertama harus dilakukan oleh orang yang Prosedur Keselamatan Khusus Prosedur Lockout/Tagout Prosedur ini merupakan prosedur keselamatan khusus yang diperlukan ketika bekerja untuk melakukan pemeliharaan/perbaikan pada sistem peralatan listrik secara aman. Tujuan • Mencegah adanya release baik secara elektrik maupun mekanik yang tidak disengaja yang membahayakan orang yang sedang melakukan pekerjaan pemeliharaan dan atau perbaikan. • Memisahkan/memutuskan dari aliran listrik. Langkah-langkah prosedur ini dapat dijelaskan sebagai berikut • Buat rencana lockout/tagout • Beritahu operator dan pengguna lainnya rencana pemutusan aliran listrik • Putuskan aliran pada titik yang tepat. 19Gambar 15. Titik Pemutusan Aliran Listrik• Periksa apakah tim pekerja telah menggantungkan padlocksnya pada titik lockout• Letakkan tulisan ”perhatian” pada titik lockout• Lepaskan energi sisa/tersimpan baterai kapasitor, per• Pastikan bahwa peralatan/sistem tidak beraliran listrik• Semua anggota tim/pekerja mengambil padlocknya kembali setelah pekerjaan selesai. Gambar 16. Tanda Pekerjaan Selesai. 202. Bahaya Kebakaran dan Peledakan Gambar 17. Bahaya Kebakaran dan Peledakan Banyak peristiwa kebakaran dan peledakan yang diakibatkan oleh kesalahan listrik. Peristiwa ini berakibat lebih fatal dari pada peristiwa sengatan listrik karena akibat yang ditimbulkan biasanya tak terbatas pada jiwa namun juga pada harta benda. Apa lagi jika melibatkan zat berbahaya, maka tingkat bahayanya juga akan merusak lingkungan. Oleh karena itu, peristiwa semacam ini harus dicegah. Berikut adalah beberapa penyebab kebakaran beserta pengamanannya a. Ukuran kabel yang tidak memadai Salah satu faktor yang menentukan ukuran kabel atau penghantar adalah besar arus nominal yang akan dialirkan melalui kabel/ penghanta tersebut sesuai dengan lingkungan pemasangannya, terbuka atau tertutup. Dasar pertimbangannya adalah efek pemanasan yang dialami oleh penghantar tersebut jangan melampaui batas. Gambar 18. Ukuran Kabel 21Bila kapasitas arus terlampaui maka akan menimbulkan efek panas yang berkepanjangan yang akhirnya bisa merusak isolasi dan atau membakar benda-benda sekitarnya. Agar terhindar dari peristiwa kapasitas lebih semacam ini maka ukuran kabel harus disesuaikan dengan peraturan instalasi Penggunaan adaptor atau stop kontak yang salah Gambar 19. Pemasangan Stop-Kontak yang Salah Yang dimaksud di sini adalah penyambungan beban yang berlebihan sehingga melampaui kapasitas stop-kontak atau kabel yang mencatu Instalasi kontak yang jelek Pemasangan instalasi kontak yang jelek maksudnya adalah ketika soket daya terpasang tidak kencang kendor. Gambar 20. Koneksi yang Kendor 22d. Percikan bunga api Maksudnya yaitu percikan bunga api pada peralatan listrik atau ketika memasukkan dan mengeluarkan soket ke stop-kontak pada lingkungan kerja yang berbahaya di mana terdapat cairan, gas atau debu yang mudah terbakar. Untuk daerah-daerah seperti ini harus digunakan peralatan anti percikan api. Gambar 21. Lingkungan Sangat BerbahayaB. Peraturan Umum Instalasi Listrik PUIL1. Keselamatan dan Kesehatan KerjaPemasangan instalasi listrik biasanya rawan akan terjadinya ini bisa ditimbulkan sebagai akibat dari sentuhan langsung denganpenghantar beraliran arus, atau bisa juga karena kesalahan dalam prosedurpemasangan instalasi listrik. Oleh karena itu, maka perlu diperhatikan hal-hal yangberkaitan dengan bahaya listrik serta tindakan keselamatan kerja. Berikut adalahgambar yang menampilkan pekerja listrik dengan menggunakan safety lengkap untukkeselamatan kerja gambar 1. 23Gambar 22. Pekerja Menggunakan Safety Lengkap Ada beberapa penyebab terjadinya kecelakaan listrik, diantaranya a. Kabel atau hantaran pada instalasi listrik terbuka dan apabila tersentuh akan menimbulkan bahaya kejut. b. Jaringan dengan hantaran telanjang. c. Peralatan listrik yang rusak. d. Kebocoran lsitrik pada peralatan listrik dengan rangka dari logam, apabila terjadi kebocoran arus dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau body. e. Penggantian peralatan atau hubungan listrik yang dibiarkan terbuka. f. Penggantian kawat sekring yang tidak sesuai dengan kapasitasnya sehingga dapat menimbulkan bahaya kebakaran. g. Penyambungan peralatan listrik pada kotak kontak stop kontak dengan kontak tusuk lebih dari satu bertumpuk. Contoh langkah-langkah keselamatan kerja berhubungan dengan peralatanlistrik, tempat kerja, dan cara-cara melakukan pekerjaan pemasangan instalasi lisrikmenurut standar yang diatur dalam PUIL 2011 dapat diikuti dari pentunjuk berikut a. Ketentuan Peralatan Listrik, diantaranya 241 Peralatan yang rusak harus segera diganti dan diperbaiki. Untuk peralatan rumah tangga seperti saklar, fiting, kotak kontak, setrika listrik, pompa listrik yang dapat mengakibatkan kecelakaan listrik. 2 Tidak diperbolehkan a Mengganti pengaman arus lebih besar dengan kapasitas yang lebih besar. b Mengganti kawat pengaman lebur dengan kawat yang kapasitasnya lebih besar. c Memasang kawat tambahan pada pengaman lebur unuk menambah daya. 3 Bagian yang bertegangan harus ditutup dan tidak boleh disentuh seperti terminal-terminal sambungan kabel, dan lain-lain. 4 Peralatan listrik yang rangkaiannya terbuat dari logam harus Ketentuan kerja bekaitan dengan tempat kerja, diantaranya 1 Ruangan yang di dalamnya terdapat oeralatan listrik terbuka, harus diberi tanda peringatan “AWAS BERBAHAYA”. 2 Berhati-hatilah bekerja di bawah jaringan listrik. 3 Perlu digunakan peralatan pelindung bila bekerja di daerah yang rawan bahaya Pelaksanaan Pekerjaan Instalasi Listrik yang mendukung pada keselamatan kerja antara lain 1 Pekerja instalasi listrik harus memiliki pengetahuan bersangkutan standar operational prosedur pemasangan instalasi dan keselamatan dalam bekerja. 252 Pekerja harus dilengkapi dengan peralatan pelindung seperti Baju pengaman lengan panjang, tidak mengandung logam, kuat dan tahan terhadap gesekan, sepatu, helm dan sarung tangan. 3 Peralatan komponen listrik dan cara pemasangan instalasinya harsus sesuai dengan PUIL. 4 Bekerja dengan menggunakan peralatan yang baik. 5 Tidak memasang tusuk kontak secara bertumpuk. 6 Tidak boleh melepas tusuk kontak dengan cara menarik kabelnya tetapi dengan cara memegang dan menarik tusuk kontak Peraturan Umum Instalasi Listrik Persyaratan umum instalasi listrik PUIL adalah standar yang berisi kumpulan ketentuan-ketentuan tentang instalasi listrik bangunan dengan tujuan agar pengusahaan instalasi listrik terselenggarakan dengan baik. Tujuan dari Peraturan umum Instalasi Listrik di Indonesia adalah a. Melindungi manusia terhadap bahaya sentuhann dan kejutan listrik. b. Keamanan instalasi dan peralatan listrik. c. Menjaga Gedung serta isinya dari bahaya kebakaran akibat gangguan listrik. d. Menjaga ketenagaan listrik yang aman dan efisien. Agar energi listrik dapat dimanfaatkan secara aman dan efisien, maka ada syarat-syarat yang harus dipatuhi oleh pengguna energi listrik. Peraturan instalasi listrik terdapat dalam buku Peraturan Umum Instalasi Listrik atau yang sering disingkat dengan PUIL. Di mulai dari tahun 1977, kemudian direviri tahun 1987, direvisi lagi tahun 2000 dan terakhir direvisi tahun 2011. Sistem instalasi listrik yang dimulai dari sumber listrik tegangan, frekwensi, peralatan listrik, cara pemasangan, 26pemeliharaan dan keamanan, sudah diataur dalam Peraturan Umum Instalasi setiap perencana instalasi listrik, instalatir pelaksana, Operator, pemeriksa danpemakai jasa listrik wajib mengetahui dan memahami Peraturan Umum Instalasilistrik. PUIL 2011 tidak berlaku bagi beberapa instalasi listrik tertentu seperti a. Bagian instalasi tegangan rendah untuk menyalurkan berita atau isyarat. b. Instalasi untuk keperluan telekomunikasi dan instalasi kereta rel listrik. c. Instalasi dalam kapal laut kapal terbang kereta rel listrik dan kendaraan yang digerakkan secara mekanis. d. Instalasi listrik pertambangan di bawah tanah. e. Instalasi tegangan rendah tidak melebihi tegangan rendah tidak melebihi 25 V dan daya kurang dari 100 W. f. Instalasi khusus yang diawasi oleh instansi yang berwenang misalnya instalasi untuk telekomunikasi, pengawasan, pembangkitan, transmisi, distribusi tenaga listrik untuk daerah wewenang instansi kelistrikan tersebut. Peraturan lain yang berkaitan dengan instalasi listrik yakni a. Undang-Undang No. 1 tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja. b. Peraturan Bangunan Nasional. c. Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1972 tentang Peusahaan Listrik Negara. d. Peraturan lainnya mengenai kelistrikan yang tidak bertentanggan dengan PUIL 2011. Suatu peralatan listrik boleh dipegunakan untuk instalasi apabila a. Memenuhi ketentuan PUIL 2011. 27b. Telah mendapat pengesaham atau izin dari instansi yang berwenang. Berdasarkan ketentuan PUIL 2011 ayat 202 B1 Semua instalasi yang selesai dipasang sebelum dipergunakan harus diperiksa dan diuji lebih dahulu. Menurut ayat 110 T16, tegangan dibagi menjadi a. Tegangan rendah sampai 1000 V. b. Tegangan menengah 1000 V – 20 kV. c. Tegangan tinggi di atas 20 kV.3. Pengujian Peralatan Listrik Di negara kita semua peralatan listrik sebelum digunakan oleh konsumen harus melalaui uji kelayakan. Menurut ayat 202 A2 PUIL 2011 semua peralatan listrik yang akan dipergunakan instalasi harus memenuhi ketentuan PUIL. Di Indonesia peralatan listrik diuji oleh suatu lembaga dari Perusahaan Umum Listrik Negara, yaitu Lembaga Masalah Kelistrikan disingkat LMK. Tanda Persetujuan Pungujian dari LMK dapat di lihat pada gambar 23. Gambar 23. Tanda Persetujuan Pengujian dari LMK Peralatan listrik yang mutunya diawasi oleh LMK dan disetujui, diizinkan untuk memakai tanda LMK. Bahan yang berselubung bahan termoplastik, misalnya berselubung PVC, tanda ini dibuat timbul dan diletakan pada selubung luar kabel. Lambang persetujuan ini dipasang pada kabel yang berselubung PVC, misalnya kabel NYM. Sedangkan unruk kabel yang kcelil seperti NYA, lambang persetujuan dari LMK berupa kartu yang ditunjukan pada gambar 24. 28Gambar 24. Kartu Tanda Persetujuan Pengujian dari LMK4. Syarat Instalasi Penerangan Bangunan Gedung Untuk pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga untuk rumah/gedung terlebih dahulu harus melihat gambar-gambar rencana instalasi yang sudah dibuat oleh perencana berdasarkan denah rumah/bangunan dimana instalasinya akan dipasang. Selain itu juga spesifikasi dan syarat-syarat pekerjaan yang diterima dari pemilik bangunan/rumah, dan syarat tersebut tidak terlepas dari peraturan yang harus dipenuhi dari yang berwajib ialah yang mengeluarkan peraturan yaitu PLN setempat. a. Syarat-syarat pekerjaan instalasi rumah /gedung 1 Gambar situasi untuk menyatakan letak bangunan, dimana instalasinya akan dipasang serta rencana penyambungannya dengan jaringan PLN. 2 Gambar Instalasi Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang dan sarana pelayanannya, misalnya titik lampu, saklar dan kotak kontak, panel hubung bagi, data teknis yang penting dari setiap peralatan listrik yang akan dipasang 3 Rekapitulasi Rekapitulasi atau perhitungan jumlah dari komponen yang diperlukan antara lain 29• Rekapitulasi material dan harga. • Rekapitulasi daya atau skema bagan arusnya. • Rekapitulasi tenaga dan biaya. Selain itu terdapat persyaratan lain yang harus dipenuhi dalampemasangan instalasi listrik dan tenaga, antara lain 1 Sumber Tegangan Sumber tegangan yang digunakan untuk menyuplai instalasi listrik rumah/gedung adalah sumber tegangan 1 phase, 220 volt yang bersumber dari PLN. Penghantar yang digunakan untuk instalasi penerangan rangkaian akhir adalah penghantar jenis NYA dan untuk instalasi daya feeder/pengisi/incoming dengan menggunakan penghantar jenis NYM yang memiliki isolasi yang baik, agar mudah cara enggunakan penghantar jenis NYM yang memiliki isolasi yang baik, agar mudah cara pemasangan dan perbaikan pemasangan penghantar tersebut masuk ke dalam pipa instalasi. Ukuran penghantar jalur utama termasuk jalur ke stop kontak dan penghantar jalur cabang dari saklar ke lampu yaitu 2,5 mm2 dengan menggunakan penghantar yang sesuai ketentuan maka keselamatan instalasi dapat terjamin dan apabila instalasi akan diperluas masih dalam batas kemampuannya. Penghantar untuk jenis NYM dilengkapi dengan hantaran pentanahan/arde karena untuk instalasi daya, misalnya untuk AC, motor listrik dimaksudkan agar bagian yang terbuat dari logam dapat 30ternetralisir dan apabila terjadi hubung singkat aliran arus akan segera ke Pipa Instalasi Semua penghantar dalam instalasi listrik dimasukkan dalam pipa PVC dengan ukuran ⅝" agar penghantar aman dari benturan mekanis, disamping itu juga penghantar akan terisolasi serta mudah dalam perawatan apabila terjadi kerusakan dalam Saklar dan Kotak Kontak Fungsi saklar dalam instalasi listrik penerangan untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik dari sumber ke beban. Di dalam saklar dilengkapi dengan pegas yang dapat memutuskan rangkaian dalam waktu yang sangat singkat, dengan cepatnya pemutusan ini kemungkinan timbulnya busur api antara kontak tuas saklar menjadi lebih Kotak Pembagi Daya Listrik/ PHB/ Distribusi Panel DP Panel bagi di dalam instalasi listrik rumah/gedung merupakan peralatan yang berfungsi sebagai tempat membagi dan menyalurkan tenaga listrik ke beban yang memerlukan agar merata dan seimbang. Gambar 25. PHB atau Distribusi Panel 31Di dalam panel bagi terdapat komponen antara lain rel busbar, saklar utama, pengaman, pengaman, alat-alat ukur dan lampu Rating Pengaman Rating pengaman yang dipakai menurut PUIL harus sama dengan ataulebih besar dari arus nominal beban I pengaman > I nominal. Pengaman yang digunakan dalam instalasi listrik adalah pemutusrangkaian MCB untuk pengaman tiap kelompok beban dan pemutusrangkaian pusat MCCB untuk pengaman seluruh kelompok beban. Besarnya rating arus MCB maupun MCB diperhitungkan arus bebanyang dipikul atau dipasang di dalam instalasi agar memenuhi Simbol-Simbol dalam Instalasi Penerangan Listrik 1 FasaSetelah peserta didik memahami tentang isi Peraturam Umum Instalasi Listrik,maka selanjutnya peserta didik mempelajari simbol-simbol yang digunakan dalaminstalasi penerangan listrik. Simbol-simbol yang sering digunakan dalam instalasipenerangan lstrik dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Komponen dan Simbol-Simbol Instalasi ListrikNo. Nama Komponen Simbol Diagram1 Saklar Tunggal Perencanaan Pengawatan2 Saklar Seri 323 Saklar Tukar4 Saklar Silang5 Stop Kontak tanpa Arde6 Stop Kontak dengan Arde7 Lampu Lampu TL8 Sekring Fuse9 MCB Mini Circuit Breaker1011 Kawat Fasa Kawat Bertegangan12 Kawat Nol Kawat Tidak Bertegangan13 Kawat Arde Pembumian atau Ground Kawat Hubung Kawat Fasa Setelah14 Keluar SaklarD. Komponen-Komponen Instalasi Penerangan Listrik 1 Fasa Komponen instalasi listrik merupakan perlengkapan yang paling pokok dalam suatu rangkaian instalasi listrik. Komponen instalasi listrik yang akan dipasang pada instalasi listrik, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut 33• Keandalan, menjamin kelangsungan kerja instalasi listrik pada kondisi normal.• Keamanan, komponen instalasi yang dipasang dapat menjamin keamanan sistem instalasi listrik.• Kontinuitas, komponen dapat bekerja secara terus menerus pada kondisi Penghantar Penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban. tembaga dan alumunium. Untuk penghantar tembaga kemurniannya minimal 99,9%. Tahanan jenis yang disyaratkan tidak melebihi 0,017241 ohm mm2/m pada suhu 200 C, atau sama dengan daya hantar 50 siemen =100% IACS International Annealid Copper Standard. Yang tidak kalah pentingnya dalam pemilihan kabel adalah memastikan warna inti kabel yang dipilih agar tidak menyimpang dari ketentuan PUIL 200 yang mensyaratkan ➢ Warna biru hanya untuk penghantar netral ➢ Warna loreng hijau untuk – kuning untuk penghantar pembumian ➢ Warna merah untuk fasar R ➢ Warna kuning untuk fasar S ➢ Warna hitam untuk fasar T Warna selubung kabel PVC untuk instalasi tetap ditetapkan oleh standar yakni sebagai berikut 34Gambar 26. Warna Selubung Kabel PVC ➢ Warna putih untuk selubung kabel rumah tangga sampai 500 Volt ➢ Warna hitam untuk selubung kabel tanah tangga pengenal 600 Volt sampai 1000 Volt ➢ Warna hitam untuk selubung kabel udara tangga pengenal 600 Volt sampai 1000 Volt ➢ Warna merah untuk selubung kabel tangga pengenal diatas 600 Volt Tabel 2. Lambang Penghantar dalam Gambar Instalasi Listrik Single Line Wiring DiagramLambang Keterangan Lambang Keterangan Penghantar Fasa Pengahntar Fasa Penghantar Netral _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Penghantar Netral Penghantar Penghantar Pentanahan Pentanahan Pengahntar Fasa, Pengahntar Fasa, Netral dan Netral dan Pentanahan Pentanahan 35Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakansesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya. Macam – macam kabel tersebutdiantaranya a. Kabel NYA Gambar 27. Kabel NYA Penghantar yang digunakan untuk instalasi penerangan rangkaian akhir adalah penghantar jenis NYA dan untuk instalasi daya feeder/pengisi/incoming dengan menggunakan penghantar jenis NYM yang memiliki isolasi yang baik, agar mudah cara pemasangan dan perbaikan pemasangan penghantar tersebut masuk ke dalam pipa instalasi. Dalam instalasi rumah digunakan kabel NYA dengan ukuran 2,5 mm2. Syarat penandaan dari kabel NYA. ❖ NYA Berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel udara. ❖ Kode warna isolasi ada warna abu-abu, hitam, coklat dan biru. ❖ Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah. ❖ Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air NYA adalah tipe kabel udara dan mudah digigit tikus. 36Untuk memahami kabel NYA peserta didik harus memahami kodedan arti yang ada pada tabel 3. Kode Huruf Komponen Kabel NYAHuruf Kode KomponenN Kabel jenis standart dengan penghantar tembagaY Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulatRm Penghantar bulat berkawat banyak Instalasi kabel listrik dipasang dalam bangunan gedung selalu mempertimbangkan faktor keamanan. Agar aman memakai kabel tipe ini, persyaratan yang haris dipenuhi dalam pemasangan diantaranya adalah kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang secara Kabel NYM Gambar 28. Kabel NYM 37Penghantar untuk jenis NYM dilengkapi dengan hantaranpentanahan/arde karena untuk instalasi daya, misalnya untuk AC, motorlistrik dimaksudkan agar bagian yang terbuat dari logam dapatternetralisir dan apabila terjadi hubung singkat aliran arus akan segera ketanah. Jenis kabel NYM ini digunakan untuk kabel instalasi listrik rumahatau gedung dan system tenaga. Kabel NYM memiliki lapisan isolasiPVC biasanya warna putih atau abu-abu, ada yang berinti 2, 3 atau NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkatkeamanannya lebih baik dari kabel NYA harganya lebih mahal dariNYA. Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah,namun tidak boleh ditanam. Berikut penjelasan kode Kabel NYM padatabel 4, yakni Tabel 4. Kode Huruf Komponen Kabel NYMHuruf Kode Komponen N Kabel jenis standart dengan penghantar tembaga Y Isolator PVC M Berselubung PVC Re Penghantar pada bulat Rm Penghantar bulat berkawat banyakc. Kabel NYY Gambar 29. Kabel NYY 38Memiliki lapisan isolasi PVC biasanya warna hitam, ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam kabel tanah, dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM harganya lebih mahal dari NYM. Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus. Berikut penjelasan kode Kabel NYM pada tabel 5, yakni Tabel 5. Kode Huruf Komponen Kabel NYY Huruf Kode Komponen N Kabel Inti Tembaga Y Isolator PVC Y Selubung Luar Isolator PVC d. Tanda Kabel Warna Instalasi listrik dalam bangunan gedung perlu memperhatikan warna kabel yang digunakan dalam instalasi tersebut. Menurut PUIL 2000 dan PUIL 2011, masing-masing warna kabel memiliki fungsi kegunaan sebagai yang dijelaskan pada tabel 6 berikut. Tabel 6. Tanda Warna KabelPenghantar PUIL 2000 PUIL 2011FASA 1 L1/R MERAH HITAMFASA 1 L1/R KUNING COKLATFASA 1 L1/R HITAM ABU-ABUNETRAL N BIRU BIRUPEMBUMIAN PE HIJAU-KUNING HIJAU-KUNING 392. Saklar Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan banyak macam dan jenisnya, misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan, instalasi tenaga dan banyak lagi jenisnya, yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari – hari dirumah maupun dimana saja. Ada saklar yang dipasang dalam tembok inbow dan diluar tembok out bow. Instalasi penerangan umunya menggunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu. Saklar dan pemisah harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain a. Dapat dilayani secara aman tanpa harus memerlukan alat Jumlahnya harus sesuai hingga semua pekerjaan pelayanan, pemeliharaan, danperbaikan instalasi dapat dilakukan dengan Dalam keadaan terbuka, bagian saklar atau pemisah bergerak harus Harus tidak dapat terhubungkan sendiri karena pengaruh gaya Kemampuan saklar minimal sesuai dengan gaya daya alat yangdihubungkannya, tetapi tidak boleh kurang dari 5 A. Berdasarkan fungsinya, saklar dapat dibedakan menjadi a. Saklar kutub Satu Saklar Tunggal Saklar kutub satu memiliki fungsi untuk menghubungkan atau memutuskan arus listrik dari sumber ke pemakaian atau beban. Gambar 30. Saklar Kutub Satu 40b. Saklar Kutub Ganda Saklar Kutub Ganda memiliki fungsi untuk memutuskan atau menghubungkan hantaran fasa dan nol secara bersama-sama. Gambar 31. Saklar Kutub Gandac. Saklar Kutub Tiga Saklar Kutub Tiga memiliki fungsi untuk menghubungkan atau memutuskan hantaran fasa R, S, dan T secara bersama-sama pada sumber listrik 3 fasa. Gambar 32. Saklar Kutub Tigad. Saklar Kelompok Saklar Kelompok memiliki fungsi untuk menghubungkan atau memutuskan dua lampu atau dua golongan lampu secara bergantian, tetapi kedua golongan tidak dapat menyala bersamaan. Umumnya saklar ini dipakai sebagai penghubung yang hemat pada kamar-kamar hotel, asrama, dan tempat-tempat yang memerlukan. Gambar 33. Saklar Kelompok 41e. Saklar Deret Seri Saklar Deret Seri memiliki fungsi untuk menghubungkan dan memutuskan dua lampu, atau dua golongan lampu baik secara bergantian maupun bersama-sama. Gambar 34. Saklar Deret Serif. Saklar Tukar Saklar tukar sering disebut dengan saklar hotel karena banyak dipakai dipakai di hotel-hotel untuk menyalakan dan memadamkan dua lampu atau dua golongan lampu secara bergantian. Selain itu, saklar dapat pula digunakan untuk menyalakan dan memadamkan satu lampu atau satu golongan lampu dari dua tempat dengan menggunakan dua saklar tukar. Gambar 35. Saklar Tukarg. Saklar Silang Saklar Silang berfungsi untuk melayai satu lampu atau satu golongan lampu agar dapat dinyalakan dan dimatikan lebih dari dua tempat dapat dilakukan dengan mengkombinasikan antara saklar tunggal dan saklar harus diingat, saklar pertama dan terakhir adalah saklar tukar sedangkan saklar di antaranya adalah saklar silang. 42Gambar 36. Saklar Silang3. Fitting Fitting adalah tempat memasang bola lampu listrik, dan menurut penggunaannya dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu fitting langit-langit, fitting gantung dan fitting kedap air. Gambar 37. Macam-macam Fitting ➢ Fitting langit-langit/ Fitting Duduk Pemasangan fiting langit-langit ditempelkan pada langit-langit eternit dan dilengkapi dengan roset. Roset diperlukan untuk meletakan/penyekerupan fiting supaya kokoh kedudukannya pada langit-langit. ➢ Fiting gantung Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting bigian atas fiting ini terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat. ➢ Fitting Kedap Air Fiting kedap air merupakan fiting yang tahan terhadap resapan/rembesan air. Fiting jenis ini dipasang di tempat lembab atau tempat 43 elektrikaldalam instalasi penerangan, Instalasi tenaga, Instalasi Panel Hubung Bagi 1. Gunter G Seip, (2000). Electrical Installations Handbook 2. WE Steward & J Watkins, Modern Wiring Practice 3. Muhaimin, (2001). Teknologi Pencahayaan. 4. Wlliam & Richard, (1997) Mechanical and Eelctrikal systems in Building. 6. Prosedurpemasangan instalasi listrik 3 fasa sesuai sop yang berlaku menggambar diagram 1 garis single line dan diagram pengawatan instalasi penerangan 3 fasa seusia puil 2011 serta memasang instalasi kabel pemipaan. Instalasi Listrik 3 Phase Dan Jasa Instalasi Listrik Purwojati Wa 088215492959 Facebook. INSTALASIPENERANGAN. listrik 1 fasa PUIL (PERATURAN UMUM INSTALASI LISTRIK) TENTANG PERATURAN-PERATURAN YANG dibungkus isolator dari PVC (poli vinil clorida) Macam-macam Warna Isolasi Kawat NYA Ketentuan Warna Isolasi untuk Listrik 3 Fasa • Merah : dan untuk pipa instalasi KOMPONEN INSTALASI. SAKELAR. Sebagai penghubung dan pemutus Komponenkomponen untuk Instalasi Penerangan Bangunan - egsean.com. Biaya dan Harga Pemasangan Listrik ~ db LISTRIK. Cara Memasang MCB 3 Fasa (instalasi panel listrik 3 phase) | Gambar Skema Rangkaian Elektronika. Perencanaan Instalasi Listrik Rumah Bertingkat Dua Lantai - egsean.com.

Jadiketika sobat berjalan menuju ruangan selanjutnya dan menekan S2 pada posisi 2 akan membuat lampu 1 mati dan lampu 2 hidup jika S3 dalam posisi 1. Sesuai dengan keterangan. Selanjutnya, kabel fasa dari posisi 2 S3 diteruskan pada L3. Jadi, ketika sobat bergerak menuju ruangan 3 dan sobat menekan saklar 3 sehingga saklar 3 (S3) berubah

Listrik3 phase tidak bisa dihasilkan dengan menggabungkan 3 buah sumber listrik 1 phase. Pada listrik 3 phase, setiap phase membentuk sudut 120 derajat satu sama lain. Sedangkan bila 3 sumber dihubungkan, ketiga sumber akan memiliki fasa yang sama. Bila menghubkan ke 3 fasa, maka listrik akan mengalami short.
Pemasanganinstalasi penerangan 3 fasa. Menggambar rencana instalasi penerangan 3 fasa. Memasang kabel dan pipa instalasi. Memasang panel hubung bagi instalasi penerangan. SKKD 8. Memasang instalasi tenaga listrik bangunan bertingkat SKL Siswa mampu memahami pemasangan instalasi tenaga 3 fase.
KejuruanListrik Sub Sektor Instalasi Penerangan Kode Modul KTL.II02.221.01 Pengkabelan X2 benar F18 F F Terminal netral H1. H2, H3 fasa 3 Judul Modul : Menginspeksi Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Industri Menengah Buku informasi Versi: 2015 Halaman: 12 dari 82 Tabel pengukuran: Menghitungjumlah bahan, tata letak dan biaya pada instalasi penerangan 1 fasa; Memilih komponen instalasi lampu penerangan pada bangunan sederhana (RumahTinggal, Sekolah, Rumah, Ibadah) Menerapkan Instalasi Penerangan 3 fasa sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) Membuat gambar Perlengkapan Hubung Bagi (PHB) Penerangan
memasanginstalasi. 1 Membuat gambar diagram distribusi daya (one line diagram). 2 Menentukan letak pemasangan komponen instalasi sesuai dengan denah serta. standar/ aturan pemasangan yang berlaku. 3 Membuat gambar pengawatan/ instalasi sesuai dengan lay out komponen pada. denah dan pada gambar instalasi.
TIAn.